Mataram (ANTARA) - Dekranasda Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar peragaan busana dan pekan peragaan dalam rangka mendukung kerajinan kain tenun di daerah setempat.
Bupati Sumbawa Barat Dr Musyafirin saat membuka acara tersebut, Sabtu, mengatakan kegiatan diharapkan bisa memberikan pesan kepada seluruh peserta untuk bagaimana caranya memperbaiki cara mencintai daerah itu yaitu salah satunya dengan cara menggunakan kain tenun tenun Sumbawa Barat.
"Kita harus menggunakan kain tenun Sumbawa Barat," katanya.
Ia juga berharap semua pihak bisa banyak belajar bagaimana cara menggunakan pakaian yang baik dan benar. Dengan adanya kegiatan ini bisa mendukung hasil produksi para perajin tenun dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Untuk juara maupun yang tidak, kita harus terima hasil dari juri," katanya.
Dan yang paling penting adalah yang dilakukan hari ini adalah bentuk sinergi, agar semua lapisan bisa menggunakan produk dalam negeri yang merupakan misi pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi NTB.
"Hari ini kita berkorban, menggunakan waktu libur kita untuk mengikuti acara ini, kita berkorban dan mudah mudahan ada manfaat yang lebih besar," katanya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Sumbawa Barat, Hj Hanipah Musyafirin mengatakan pelaksanaan peragaan busana itu adalah tahun ke tiga dan berbeda dengan tahun sebelumnya karena melibatkan OPD. Di mana masing-masing OPD melibatkan pejabat eselon 3 dan 4 dengan komposisi peserta minimal 6 dan maksimal 10 orang di masing-masing kelompok.
"Adapun tema busana yang digunakan dalam peragaan busana tersebut yaitu busana kasual, yang bisa dipakai sehari-hari," katanya.
Baca juga: Bupati Sumbawa Barat minta ASN gunakan tenun lokal
Baca juga: Kendari pamerkan tenunan khas lokal di Kriyanusa 2023
Sementara untuk organisasi wanita tema kebaya modern tradisional dan kategori umum formal resmi. Untuk format desain pakaian harus menggunakan tenun asli, dengan komposisi 40 persen tenun Sumbawa Barat dan 60 persen kain biasa.
"Tema dari pelaksanaan peragaan busana adalah Tenun IKM maju berkembang untuk Sumbawa Barat juara," katanya.*
Bupati Sumbawa Barat Dr Musyafirin saat membuka acara tersebut, Sabtu, mengatakan kegiatan diharapkan bisa memberikan pesan kepada seluruh peserta untuk bagaimana caranya memperbaiki cara mencintai daerah itu yaitu salah satunya dengan cara menggunakan kain tenun tenun Sumbawa Barat.
"Kita harus menggunakan kain tenun Sumbawa Barat," katanya.
Ia juga berharap semua pihak bisa banyak belajar bagaimana cara menggunakan pakaian yang baik dan benar. Dengan adanya kegiatan ini bisa mendukung hasil produksi para perajin tenun dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Untuk juara maupun yang tidak, kita harus terima hasil dari juri," katanya.
Dan yang paling penting adalah yang dilakukan hari ini adalah bentuk sinergi, agar semua lapisan bisa menggunakan produk dalam negeri yang merupakan misi pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi NTB.
"Hari ini kita berkorban, menggunakan waktu libur kita untuk mengikuti acara ini, kita berkorban dan mudah mudahan ada manfaat yang lebih besar," katanya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Sumbawa Barat, Hj Hanipah Musyafirin mengatakan pelaksanaan peragaan busana itu adalah tahun ke tiga dan berbeda dengan tahun sebelumnya karena melibatkan OPD. Di mana masing-masing OPD melibatkan pejabat eselon 3 dan 4 dengan komposisi peserta minimal 6 dan maksimal 10 orang di masing-masing kelompok.
"Adapun tema busana yang digunakan dalam peragaan busana tersebut yaitu busana kasual, yang bisa dipakai sehari-hari," katanya.
Baca juga: Bupati Sumbawa Barat minta ASN gunakan tenun lokal
Baca juga: Kendari pamerkan tenunan khas lokal di Kriyanusa 2023
Sementara untuk organisasi wanita tema kebaya modern tradisional dan kategori umum formal resmi. Untuk format desain pakaian harus menggunakan tenun asli, dengan komposisi 40 persen tenun Sumbawa Barat dan 60 persen kain biasa.
"Tema dari pelaksanaan peragaan busana adalah Tenun IKM maju berkembang untuk Sumbawa Barat juara," katanya.*