Cirebon (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat mendata kinerja penyaluran kredit pada 44 kantor cabang bank umum di wilayahnya tercatat sebesar Rp44,92 triliun atau meningkat 3,3 persen (year on year/yoy).
 
Kepala OJK Cirebon M Fredly Nasution, di Cirebon, Selasa, mengatakan pencatatan itu dilakukan sampai September 2023 yang mencakup puluhan perbankan di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
 
Dari data tersebut, kata Fredly, kinerja penyaluran kredit pada puluhan perbankan di Ciayumajakuning kondisinya lebih baik, karena pada September 2022 nilainya sekitar Rp43,48 triliun.
 
“Jadi ada peningkatan sebesar 3,3 persen (yoy) untuk kinerja penyaluran kredit pada 44 kantor cabang bank umum di Ciayumajakuning,” kata Fredly.
 
Selanjutnya, dia mengungkapkan untuk kondisi kualitas kredit berdasarkan rasio Non Performing Loan (NPL) gross menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,94 persen, meski sedikit menurun ketimbang NPL pada Agustus 2023 sekitar 2,99 persen.
 
Hal serupa pun terjadi pada pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Ciayumajakuning, yang terdiri dari tabungan dan deposito dengan nilai sebesar 1,52 persen (yoy) menjadi Rp37 triliun.
 
“Kami juga mencatat pada periode yang sama, rasio profitabilitas yang dicerminkan oleh Return on Asset (ROA) tercatat positif sebesar 2,65 persen, meningkat dibanding ROA bulan Agustus 2023 sebesar 2,21 persen,” ujarnya.
 
Sementara untuk sembilan kantor cabang bank umum syariah di Ciayumajakuning, OJK Cirebon mencatat selama Januari-September 2023 kinerja penyaluran pembiayaan perbankan itu menunjukkan capaian cukup baik dengan nilai Rp5,70 triliun atau meningkat 12,37 persen (yoy).
 
Fredly menyampaikan bila dirinci kualitas kredit perbankan syariah di Ciayumajakuning tumbuh signifikan sebesar 2,78 persen, berdasarkan rasio Non Performing Financing (NPF) gross. Hasil itu, ujar dia, sedikit meningkat dibanding NPF bulan Agustus 2023 yang nilainya sebesar 2,75 persen.
 
“Capaian baik ini juga terjadi dalam penghimpunan DPK yang terdiri atas tabungan dan deposito yang tumbuh sebesar 2,19 persen (yoy) menjadi Rp3,99 triliun. Kemudian rasio profitabilitas yang dicerminkan oleh ROA pada perbankan syariah tercatat positif sebesar 3,36 persen,” katanya lagi.

Baca juga: OJK siap koordinasikan ke perbankan gerakkan sektor prioritas
Baca juga: Perbankan Sumut kokoh pada Oktober dengan likuiditas melimpah
 
Fredly menyimpulkan dari data itu, secara keseluruhan kinerja kantor cabang bank umum syariah jauh lebih baik daripada kinerja kredit kantor cabang bank umum pada periode yang sama.
 
“Artinya di Ciayumajakuning pertumbuhan penyaluran pembiayaan dan DPK per September 2023 untuk perbankan syariah lebih tinggi, dibanding kinerja kredit kantor cabang bank umum,” ujar dia pula.

 
 
 

Pewarta : Fathnur Rohman
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024