Kemenperin-YBI perkuat kolaborasi angkat potensi Batik Merawit

id Pemajuan Industri, industri domestik, ybi, industri Batik,batik cirebon

Kemenperin-YBI perkuat kolaborasi angkat potensi Batik Merawit

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita (ANTARA/HO-Kemenperin)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Yayasan Batik Indonesia (YBI) memperkuat kolaborasi guna meningkatkan potensi pengembangan Batik Merawit Cirebon, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Senin mengatakan Batik Merawit Cirebon merupakan sebuah teknik membatik tulis khas Cirebon yang memerlukan ketelitian dalam penggambaran isian motif atau isen-isen menggunakan canting berujung sangat kecil.

Teknik pelilinan di batik merawit ini akan menghasilkan celah garis tipis dan tidak terputus sehingga ketika kain diberi warna akan menghasilkan garis tipis atau wit dengan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan warna latarnya.

“Ciri khas ini menjadi keunikan utama dari batik tulis merawit, sekaligus mencerminkan keterampilan tinggi para perajin di Sentra IKM Batik Trusmi,” ucapnya.

Keunikan tersebut yang menjadi dasar ditetapkannya Batik Tulis Merawit Cirebon sebagai komoditas produk batik yang mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis (IG) pada tahun 2024.

Beberapa waktu lalu, Dirjen IKMA melakukan kunjungan kerja ke Sentra Batik Trusmi dalam rangka mendukung persiapan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 yang akan mengangkat Batik Tulis Merawit Cirebon sebagai ikon utama.

Baca juga: IHSG diprediksi mendatar seiring sentimen ekonomi domestik dan global

Kegiatan yang diselenggarakan oleh YBI pada 6–10 Agustus 2025, akan digelar di Pasaraya Blok M, Jakarta, dengan tema Bangga Berbatik.

Upaya ini sebagai langkah strategis dalam memacu pengembangan industri batik di dalam negeri agar semakin digemari oleh konsumen domestik maupun menembus pasar ekspor.

Baca juga: IHSG diprediksi variatif seiring sentimen ekonomi domestik dan global

Dikatakan dia, industri batik nasional mencatat nilai ekspor sebesar 7,63 juta dolar AS pada triwulan I tahun 2025, dengan tujuan ekspor utama ke Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

"Batik Cirebon, termasuk yang dari Trusmi, menjadi salah satu kontributor penting dalam rantai pasok ekspor batik nasional, baik dalam bentuk kain maupun produk jadi seperti produk apparel dan home decor,” kata Reni.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.