Kemenperin memperkuat implementasi peta jalan dekarbonisasi industri

id pemajuan industri, industri domestik, kementerian perindustrian,dekarbonisasi industri

Kemenperin memperkuat implementasi peta jalan dekarbonisasi industri

Ketua Tim Dekarbonisasi, Pusat Industri Hijau Kemenperin Sri Gadis Pari Bekti (tengah) dalam acara Inisiatif Dekarbonisasi Wujudkan Industri Hijau di Jakarta, Kamis (18/12/2025) (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat agenda dekarbonisasi sektor industri sebagai bagian dari upaya menjaga daya saing produk nasional lewat penguatan implementasi peta jalan. Peta jalan dekarbonisasi industri disusun sebagai dokumen yang akan terus diperbarui seiring meningkatnya pelaporan data emisi industri melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

Ketua Tim Dekarbonisasi, Pusat Industri Hijau Kemenperin Sri Gadis Pari Bekti di Jakarta, Kamis menyampaikan dalam peta jalan ini mencakup sembilan subsektor industri prioritas, yakni semen, besi dan baja, kimia, pupuk, pulp dan kertas, tekstil, kaca dan keramik, makanan dan minuman, serta otomotif.

Dalam tahapan penguatan implementasinya, Kemenperin menyiapkan sejumlah regulasi turunan, mulai dari laporan teknis peta jalan hingga regulasi terkait penyelenggaraan dekarbonisasi. Selain itu sebagai upaya penguatan, Kemenperin juga mendorong penerapan Emissions Trading System (ETS) sektor industri sebagai instrumen carbon pricing yang dinilai mampu memberikan kepastian pencapaian target penurunan emisi secara terukur dan transparan.

ETS diharapkan dapat melindungi industri nasional dari risiko kebijakan penyesuaian karbon lintas batas yang mulai diterapkan sejumlah negara mitra dagang.

Menurut dia, peta jalan tersebut diproyeksikan mampu mereduksi emisi hingga 289,7 juta ton karbondioksida (CO2) dan mengantarkan sektor industri mencapai karbon bersih atau Net Zero Emissions (NZE) pada 2050 atau sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional.

Baca juga: Teknologi pengolahan industri kayu lewat pameran global
Baca juga: Kemenperin kawal pelaksanaan SNI hingga P3DN

"Jadi kita dalam roadmap yang kami susun juga itu kita tarik 10 tahun lebih cepat. Jadi harapannya nanti 2050 bisa net zero emissions untuk sektor industri," kata dia.

Peta jalan ini juga akan menjadi acuan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) bagi pelaku industri sekaligus dasar mobilisasi investasi hijau dan penyediaan energi, serta material rendah karbon.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.