Mataram (Antara NTB) - Asosiasi Kongres dan Konvensi Indonesia atau INCCA Wilayah Nusa Tenggara Barat mengagendakan promosi potensi wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran di Pulau Lombok ke Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
"Kami akan melakukan promosi ke tiga provinsi tersebut dalam waktu dekat, sekaligus mengadakan pertemuan dengan para pelaku usaha jasa pariwisata dan pemerintah daerah setempat," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) INCCA Nusa Tenggara Barat (NTB) M Nur Haedin, di Mataram, Rabu.
Pada tahun 2015, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan promosi potensi wisata MICE NTB ke sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Balikpapan (Kalimantan Barat) dan Bandung (Jawa Barat).
Upaya promosi yang terus menerus sebagai bentuk komitmen DPD INCCA NTB dalam rangka mendukung Pemerintah Provinsi NTB yang berikhtiar menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan asli daerah dan menyerap banyak tenaga kerja.
Menurut pria yang biasa disapa Edo ini, promosi perlu terus digencarkan di kota-kota besar karena NTB, khususnya Lombok belum menjadi pilihan utama sebagai daerah tujuan wisata MICE, baik oleh pemerintah maupun kalangan swasta.
"Melalui promosi ke kota-kota besar, kami akan meyakinkan para pelaku usaha jasa pariwisata dan pemerintah daerah bahwa Lombok cocok sebagai daerah tujuan wisata MICE," ujarnya.
Upaya promosi, kata dia, juga bertujuan agar NTB tidak tertinggal dengan provinsi lain yang menjadi kompetitor dalam menggaet wisatawan yang mengadakan berbagai kegiatan sambil menikmati liburan.
Menurut Edo, NTB saat ini berada di posisi tujuh dari 10 provinsi yang menjadi kompetitor. Enam provinsi di atas NTB adalah Jakarta, Bandung, Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Makassar.
"Sekarang ada pesaing baru yang muncul, yakni Banten. Provinsi ini sudah memiliki gedung pertemuan yang refresentatif dengan daya tampung orang yang relatif banyak, sedangkan NTB belum memiliki fasilitas tersebut," kata Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB ini.
Dengan upaya promosi, kata Edo, diharapkan para pelaku usaha jasa pariwisata bisa mengarahkan wisatawan atau pemerintah daerah mengadakan MICE di NTB, dengan lama menginap sampai empat malam atau lebih.
Promosi ke luar daerah tersebut, lanjut dia, tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang.
Sebab, NTB saat ini hanya memiliki fasilitas pertemuan dan insentif saja, sedangkan fasilitas gedung untuk konvensi dan pameran belum ada yang refresentatif. Padahal, dari sisi lahan masing memungkinkan untuk dibangunnya fasilitas tersebut.
"Janji Pemerintah Provinsi NTB untuk membangun fasilitas tersebut juga belum terwujud hingga saat ini," ucapnya.
Selain mengadakan pertemuan dengan para pelaku usaha jasa pariwisata dan pemerintah daerah di Jakarta, Surabaya dan Makassar, DPD INCCA NTB juga menjadwalkan studi banding ke Jember untuk mengetahui pola penyelenggaran Festival Fashion dan Carnaval Jember, yang mampu menarik minat wisatawan mengadakan MICE sekaligus menyaksikan even tahunan tersebut. (*)
"Kami akan melakukan promosi ke tiga provinsi tersebut dalam waktu dekat, sekaligus mengadakan pertemuan dengan para pelaku usaha jasa pariwisata dan pemerintah daerah setempat," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) INCCA Nusa Tenggara Barat (NTB) M Nur Haedin, di Mataram, Rabu.
Pada tahun 2015, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan promosi potensi wisata MICE NTB ke sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Balikpapan (Kalimantan Barat) dan Bandung (Jawa Barat).
Upaya promosi yang terus menerus sebagai bentuk komitmen DPD INCCA NTB dalam rangka mendukung Pemerintah Provinsi NTB yang berikhtiar menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan asli daerah dan menyerap banyak tenaga kerja.
Menurut pria yang biasa disapa Edo ini, promosi perlu terus digencarkan di kota-kota besar karena NTB, khususnya Lombok belum menjadi pilihan utama sebagai daerah tujuan wisata MICE, baik oleh pemerintah maupun kalangan swasta.
"Melalui promosi ke kota-kota besar, kami akan meyakinkan para pelaku usaha jasa pariwisata dan pemerintah daerah bahwa Lombok cocok sebagai daerah tujuan wisata MICE," ujarnya.
Upaya promosi, kata dia, juga bertujuan agar NTB tidak tertinggal dengan provinsi lain yang menjadi kompetitor dalam menggaet wisatawan yang mengadakan berbagai kegiatan sambil menikmati liburan.
Menurut Edo, NTB saat ini berada di posisi tujuh dari 10 provinsi yang menjadi kompetitor. Enam provinsi di atas NTB adalah Jakarta, Bandung, Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Makassar.
"Sekarang ada pesaing baru yang muncul, yakni Banten. Provinsi ini sudah memiliki gedung pertemuan yang refresentatif dengan daya tampung orang yang relatif banyak, sedangkan NTB belum memiliki fasilitas tersebut," kata Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB ini.
Dengan upaya promosi, kata Edo, diharapkan para pelaku usaha jasa pariwisata bisa mengarahkan wisatawan atau pemerintah daerah mengadakan MICE di NTB, dengan lama menginap sampai empat malam atau lebih.
Promosi ke luar daerah tersebut, lanjut dia, tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang.
Sebab, NTB saat ini hanya memiliki fasilitas pertemuan dan insentif saja, sedangkan fasilitas gedung untuk konvensi dan pameran belum ada yang refresentatif. Padahal, dari sisi lahan masing memungkinkan untuk dibangunnya fasilitas tersebut.
"Janji Pemerintah Provinsi NTB untuk membangun fasilitas tersebut juga belum terwujud hingga saat ini," ucapnya.
Selain mengadakan pertemuan dengan para pelaku usaha jasa pariwisata dan pemerintah daerah di Jakarta, Surabaya dan Makassar, DPD INCCA NTB juga menjadwalkan studi banding ke Jember untuk mengetahui pola penyelenggaran Festival Fashion dan Carnaval Jember, yang mampu menarik minat wisatawan mengadakan MICE sekaligus menyaksikan even tahunan tersebut. (*)