Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya memastikan keselamatan penumpang bus saat terjadi peningkatan mobilitas penduduk ketika musim libur Natal dan tahun baru. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah membentuk Tim Lintas Jaya untuk melakukan patroli pengawasan terhadap penggunaan terminal bus tidak resmi atau terminal bayangan.

Syafrin usai meninjau persiapan angkutan Natal dan tahun baru di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/12) malam mengatakan Tim Lintas Jaya merupakan gabungan petugas dari Dinas Perhubungan, Kepolisian dan TNI.

"Tim ini melakukan pengawasan secara bergerak (mobile), dan mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga keselamatan dan keamanan masing-masing agar tidak naik dari terminal-terminal bayangan tapi langsung ke terminal yang sudah ditetapkan selama masa angkutan Natal-tahun baru ini," kata Syafrin.

Ia mengatakan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah menetapkan empat terminal bus utama di Jakarta yaitu Terminal Bus Pulo Gebang, Terminal Bus Kampung Rambutan, Terminal Bus Kalideres dan Terminal Bus Tanjung Priok.

Baca juga: Dishub DKI minta masyarakat pakai masker saat di dalam bus
Baca juga: DKI tegaskan larangan pasang alat peraga kampanye di transportasi umum


Selain itu, juga ada terminal bantuan yang ditetapkan oleh Dishub DKI Jakarta yaitu Terminal Lebak Bulus, Terminal Grogol dan Terminal Muara Angke.

"Kami harapkan dengan ketersediaan tujuh terminal ini, aksesibilitas masyarakat untuk menjangkau tempat awal keberangkatan bus menjadi lebih mudah," kata Syafrin.

Syafrin mengatakan pada Jumat (22/12) malam tadi, sudah terjadi lonjakan penumpang pada masa angkutan Natal 2023.

"Jika kita melihat kondisi di Terminal Tanjung Priok malam ini memang terjadi peningkatan penumpang rata-rata sekitar 15 sampai 20 persen," kata Syafrin.

Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang di Terminal Bus Tanjung Priok, Kepala Terminal Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengimbau perusahaan otobus untuk memastikan ketepatan waktu kedatangan setiap bus agar tidak membuat calon penumpang menunggu terlalu lama.
 
Selain itu, menurut Syafrin, di ruang tunggu penumpang juga terlihat hanya beberapa orang yang menunggu karena memang bus sebelumnya sudah langsung diberangkatkan.
 
"Pemantauan ini akan terus kami lakukan di terminal lainnya seperti Terminal Kalideres juga tadi terjadi peningkatan penumpang. Untuk mengatasi agar tidak terjadi penumpukan penumpang, beberapa bus cadangan dari PO yang bersangkutan sudah dikirimkan untuk melayani," kata Syafrin.

Selain itu, bus yang diberangkatkan dari terminal utama dan terminal bantuan umumnya sudah melewati inspeksi kelaikan operasional (ramp check), yaitu pengecekan kelaikan kendaraan umum secara menyeluruh mulai dari ban, rem, lampu, wiper, alat pemadam api ringan, hingga palu pemecah kaca.
Dari hasil ramp check memang masih didapatkan beberapa kendaraan yang tidak memenuhi syarat. Namun, kata Syafrin, kendaraan yang tidak memenuhi syarat itu bisa langsung dikoordinasikan dengan perusahaan oto bus yang bersangkutan agar segera dilakukan perbaikan.
 
"Memang rata-rata perbaikan yang harus dilakukan itu perbaikan minor seperti perbaikan wiper, kemudian juga beberapa terkait dengan ban yang otomatis bisa dilakukan penggantian. Semula mereka gunakan ban vulkanisir, dan kemudian digantikan dengan ban asli dengan tingkat ketebalan dan memenuhi syaratnya," kata Syafrin.



 

Pewarta : Abdu Faisal
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024