Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan rapat evaluasi bersama OPD terkait dalam rangka mempercepat penurunan stunting untuk mewujudkan Generasi Emas 2045.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2KBPMD) Kabupaten Lombok Utara Mala Siswandi di Lombok Utara, Kamis, menyampaikan apresiasi kepada semua OPD yang tetap berkomitmen mendukung percepatan penurunan stunting di Lombok Utara, sehingga penurunan stunting sesuai dengan target yang telah direncanakan.
"Perlu diketahui bersama bahwa sekarang pemerintah sedang berinvestasi terhadap bagaimana meningkatkan kwalitas sumber daya manusia (SDM) menjelang Indonesia Emas 2045," katanya .
Ia mengatakan, harapan pemerintah di 2045 seluruh generasi di Indonesia termasuk di Lombok Utara adalah generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas, sehingga bisa meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Penurunan stunting ini untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," katanya.
Baca juga: Lombok Utara gelar aksi bergizi untuk cegah kasus stunting
Ia mengatakan, kondisi-kondisi ini tentu harus dipersiapkan dari sekarang, tinggal beberapa hal yang perlu dilaksanakan dalam mendukung program pemerintah tersebut adalah rembuk stunting.
"Rembuk stunting ini merupakan forum bersama-sama dalam menyalurkan persepsi dari segala sektor bagaimana solusi untuk menurunkan angka stunting di Lombok Utara," katanya.
Sehingga ke depannya mulai dari perencanaan bagaimana berkomunikasi, berkoordinasi di dalam penurunan stunting di Lombok Utara ini bisa lebih cepat.
Baca juga: Gerakan pencegahan stunting diluncurkan di Lombok Utara
Semua program yang telah direncanakan diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik, sehingga percepatan penurunan stunting bisa tercapai sesuai dengan harapan.
"Tentu hasil-hasil yang dilaksanakan selama ini juga merupakan hasil bersama," katanya.
Untuk jumlah angka stunting di Lombok Utara hingga saat ini mencapai 10,91 persen di bawah target nasional yakni 14 persen di 2024.
Baca juga: Rembuk stunting 2024 digelar di Lombok Utara
Baca juga: Bupati Lombok Utara minta Persagi dukung penurunan stunting