Gerakan pencegahan stunting diluncurkan di Lombok Utara

id Stunting ,Lombok Utara ,NTB,2024

Gerakan pencegahan stunting diluncurkan di Lombok Utara

Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan saat meluncurkan program intervensi serentak pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Mataram, Kamis (20/07/2024) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Utara)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan gerakan intervensi serentak pencegahan dan percepatan penurunan stunting 2024.

"Gerakan ini merupakan aksi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi bagi seluruh ibu hamil dan balita," kata Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan saat acara kick off program pencegahan stunting di Posyandu Keluarga Dusun Karang Desa, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kamis.
 

Kabupaten Lombok Utara dapat melakukan percepatan penurunan stunting dengan kerja keras seluruh pihak, dimana pada 2020, angka stunting mencapai 33 persen, seiring berjalan waktu pada 3 tahun terakhir terjadi penurunan hingga pertengahan 2024.

"Angka stunting di Lombok Utara menjadi 15,78 persen," katanya.

Baca juga: Bupati Lombok Utara minta Persagi dukung penurunan stunting

Ia mengatakan penurunan ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen semua lapisan masyarakat yang memberikan pendampingan bagi keluarga tentang bahaya stunting.

"Pendampingan yang dilakukan dengan harapan generasi Lombok Utara dapat hidup dengan sehat dan tangguh," katanya.

Kick off dilakukan untuk mengencangkan kembali usaha yang sebelumnya agar lebih baik, dengan memastikan cara pengukuran dengan benar, alat ukur dan timbang menggunakan alat yang baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

"Dengan upaya yang dilakukan ini, kami optimistis target nasional angka stunting 14 persen pada akhir tahun ini dapat tercapai di Lombok Utara," katanya.

Baca juga: Cegah stunting, Pemkab Lombok Utara gelar program pencegahan kurang darah

Lebih lanjut, Wabup mengatakan di Lombok Utara terdapat dua kecamatan yang perlu perhatian lebih, yakni Kecamatan Gangga dan Kecamatan Bayan, karena angka stunting di dua kecamatan itu masih tinggi.

"Harapannya dengan intervensi yang dilakukan nanti seluruh anak dengan kategori stunting dapat dinyatakan sehat dan bebas stunting," katanya.

Baca juga: Pemkab Lombok Utara targetkan angka 14 persen pada 2024