Sumbawa Barat, (Antar NTB) - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tahun 2017 untuk program beasiswa dalam dan luar negeri.
Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo ketika berkunjung ke Sumbawa Barat, Kamis, mengatakan setiap tahun jumlah anggaran yang mesti digelontorkan lembaga tersebut selalu lebih dari target yang disiapkan.
"Tahun 2017 kita siapkan Rp1,8 triliun. Sementara pada 2016 kita siapkan 1,3 triliun, tetapi realisasinya sampai sekarang sudah hampir Rp2 triliun," ujarnya.
Eko Prasetyo mengatakan dalam pemberian beasiswa, LPDP menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi terbaik di seluruh Dunia.
Untuk program beasiswa luar negeri, kata dia, LPDP menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi yang masuk dalam 200 perguruan tinggi terbaik dunia.
Sementara untuk program beasiswa dalam negeri, menurut Eko Prasetyo, LPDP menggandeng sejumlah perguruan tinggi top di tanah air yang masuk rangking A, atau minimal rangking B, termasuk Universitas Mataram (Unram).
"Jadi saya juga berharap peserta dari Kabupaten Sumbawa Barat ada yang kuliah di Unram dan sebagainya, atau mungkin juga ke luar negeri," katanya.
Mengenai persyaratan bagi penerima beasiswa, Eko Prasetyo menyatakan LPDP telah menetapkan syarat baku terkait prestasi akademik yang harus dicapai oleh calon penerima beasiswa.
Namun untuk daerah-daerah tertentu, seperti NTB, termasuk Sumbawa Barat LPDP memberlakukan "specific treatment" (perlakuan khusus-afirmasi), salah satunya pada syarat nilai "toefle" (bahasa inggris) lebih rendah dari syarat nasional.
Menurut dia, perlakukan khusus itu merupakan wujud keperbihakan pemerintah kepada daerah-daerah tertentu agar bisa bersaing secara nasional merebut peluang beasiswa yang tersedia.
"Skor bahasa inggrisnya 400, kalau yang nasional minimal 500 skornya. Nanti oleh negara peserta dari daerah tertentu itu akan diberikan kursus bahasa Inggris gratis selama satu tahun termasuk biaya hidup untuk mencapai nilai minimal. Kalau sudah mendapat nilai 500 bisa bersaing dimana saja," kata Eko Prasetyo.
Eko mengakui LPDP tidak memberikan kuota khusus untuk daerah tertentu. tetapi dengan perlakuan khusus yang diberikan pemerintah diyakini calon peserta dari daerah bisa bersaing secara nasional.
"Tahun ini kuotanya 5.000 orang dan sudah terlampaui. Tahun depan yang akan berangkat sebanyak 13 ribu orang. Untuk Sumbawa Barat sendiri sudah ada 14 orang yang menerima beasiswa LPDP," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, menyatakan keberadaan program beasiswa dalam dan luar negeri dari LPDP itu merupakan peluang bagi sumber daya yang ada di Sumbawa Barat untuk peningkatan kapasitas dan kemampuan akademik.
"Pemerintah memberi ruang, silahkan bagi masyarakat umum atau pegawai pemda yang masih punya kemauan belajar untuk memanfaatkan peluang ini," katanya.
Pemerintah daerah Sumbawa Barat sendiri telah menandatangani MoU dengan LPDP untuk pemberian beasiswa belajar dalam dan luar negeri untuk program magister (S2) dan doktoral (S3) bagi masyarakat daerah ini.
MoU tersebut ditandatangani pada upacara puncak peringatan Harlah KSB ke-13, 20 Nopember lalu.
Fud Syaifuddin mengatakan kerja sama tersebut merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas dan kemampuan akademik masyarakat dan aparatur agar mampu bersaing secara nasional maupun global.(*)