Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) dan University of Missouri Kansas City (UMKC) memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Sekretaris Universitas, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, di kampus UI Depok, Jumat, mengatakan bahwa UI dan UMKC akan meningkatkan kerja sama menjadi lebih baik.
“Kami berharap dapat melakukan kegiatan kolaboratif yang lebih aktif antara kedua universitas. Dapat dimulai dengan kegiatan kolaboratif yang sederhana, kemudian beralih ke kegiatan kolaboratif yang lebih kompleks seperti penelitian bersama atau bergabung dengan program double degree dan joint degree,” kata Agustin.
Menanggapi hal tersebut, Chancellor University of Missouri Kansas City, C. Mauli Agrawal, Ph.D, menyambut positif gagasan yang disampaikan Agustin. Kolaborasi unik dan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu kolaborasi program magister dan Doctor of Philosophy (PhD).
Baca juga: BPSDM Kominfo sebut harus ada pemimpin yang paham AI
Dengan skema tiga tahun mahasiswa menempuh pendidikan di UI dan satu tahun di UMKC untuk meraih gelar sarjana kemudian melanjutkan program magister dan doktor selama masing-masing satu tahun di UMKC.
Ia juga memperkenalkan Ilmu Komputer di UMKC. “UMKC memiliki laboratorium komputer dengan pusat inovasi ilmu data dan analitik yang berspesialisasi pada kecerdasan buatan (AI) dan keamanan cyber” ujar Agrawal.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc mengatakan perlu pembahasan lebih lanjut tentang pemetaan kurikulum ilmu komputer dan sistem informasi.
“Keunggulan bidang ilmu komputer yang dimiliki UMKC, memungkinkan dapat mewujudkan pengembangan kolaborasi yang konkret pada kedua universitas dan menggabungkan kurikulum di program internasional,” ujarnya.
UI memiliki program internasional antara lain Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Psikologi serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Delapan tahun terakhir, beberapa proyek kerja sama yang dilakukan kedua universitas meliputi kerja sama di bidang akademik, pengembangan organisasi, pertukaran mahasiswa dan pengajar serta informasi ilmiah.
Kerja sama antara dua perguruan tinggi ini diharapkan meluas hingga ke aspek lain di luar bidang akademik.
Diskusi peluang kerja sama ini akan terus berlanjut berdasarkan komitmen yang dimuat dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada 2015.*
Baca juga: Microsoft tekankan aspek penentu masa depan AI di Indonesia
Baca juga: Penyiapan Perpres AI perlu payung hukum lebih kuat
Sekretaris Universitas, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, di kampus UI Depok, Jumat, mengatakan bahwa UI dan UMKC akan meningkatkan kerja sama menjadi lebih baik.
“Kami berharap dapat melakukan kegiatan kolaboratif yang lebih aktif antara kedua universitas. Dapat dimulai dengan kegiatan kolaboratif yang sederhana, kemudian beralih ke kegiatan kolaboratif yang lebih kompleks seperti penelitian bersama atau bergabung dengan program double degree dan joint degree,” kata Agustin.
Menanggapi hal tersebut, Chancellor University of Missouri Kansas City, C. Mauli Agrawal, Ph.D, menyambut positif gagasan yang disampaikan Agustin. Kolaborasi unik dan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu kolaborasi program magister dan Doctor of Philosophy (PhD).
Baca juga: BPSDM Kominfo sebut harus ada pemimpin yang paham AI
Dengan skema tiga tahun mahasiswa menempuh pendidikan di UI dan satu tahun di UMKC untuk meraih gelar sarjana kemudian melanjutkan program magister dan doktor selama masing-masing satu tahun di UMKC.
Ia juga memperkenalkan Ilmu Komputer di UMKC. “UMKC memiliki laboratorium komputer dengan pusat inovasi ilmu data dan analitik yang berspesialisasi pada kecerdasan buatan (AI) dan keamanan cyber” ujar Agrawal.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc mengatakan perlu pembahasan lebih lanjut tentang pemetaan kurikulum ilmu komputer dan sistem informasi.
“Keunggulan bidang ilmu komputer yang dimiliki UMKC, memungkinkan dapat mewujudkan pengembangan kolaborasi yang konkret pada kedua universitas dan menggabungkan kurikulum di program internasional,” ujarnya.
UI memiliki program internasional antara lain Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Psikologi serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Delapan tahun terakhir, beberapa proyek kerja sama yang dilakukan kedua universitas meliputi kerja sama di bidang akademik, pengembangan organisasi, pertukaran mahasiswa dan pengajar serta informasi ilmiah.
Kerja sama antara dua perguruan tinggi ini diharapkan meluas hingga ke aspek lain di luar bidang akademik.
Diskusi peluang kerja sama ini akan terus berlanjut berdasarkan komitmen yang dimuat dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada 2015.*
Baca juga: Microsoft tekankan aspek penentu masa depan AI di Indonesia
Baca juga: Penyiapan Perpres AI perlu payung hukum lebih kuat