Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengajak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno untuk menanam bambu di daerah ini.
"Jadi kalau Pak Menteri ini tidak mau disebut tua, mari menanam bambu di Labuan Bajo, Manggarai Barat," kata Edistasius, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa.
Edistasius Endi menjelaskan sejak tahun 2023, Pemkab Manggarai Barat telah menjalankan gerakan tanam bambu. Sudah 63.000 anakan bambu yang telah ditanam tahun lalu hingga tahun 2024.
"Minggu yang lalu saya baru pulang dari kecamatan mengecek desa-desa dan sekolah-sekolah itu di Kecamatan Welak, Lembor Selatan, Kuwus Kuwus Barat, Ndoso, Pacar, dan Macang Pacar mengecek siapa yang tidak menanam bambu. Kenapa bambu yang kami pilih, kami mau bawa Labuan Bajo ini orang datang berkunjung ke sini tidak hanya menikmati keindahan alamnya, tapi di tempat ini mereka menikmati udara yang sangat segar dengan sebuah gerakan itu, yaitu melawan tua dengan menanam bambu," katanya pula.
Dia juga menjelaskan di Kabupaten Manggarai Barat telah memiliki pabrik bambu yang telah beroperasi sejak 2 Januari 2024 lalu.
Baca juga: Penanaman bambu di Humbang Hasundutan sebagai pemulihan alam
Baca juga: Enam lapak produksi mebel di Pondok Bambu Jaktim ludes terbakar
"Sudah mulai beroperasi pabrik bambu, yang seluruh bahan bakunya itu 100 persen terbuat dari bambu, sehingga di pertemuan-pertemuan kita selanjutnya air mineral ini yang kemasannya itu dari plastik yang kita jumpai ke depan itu botolnya dari bambu, piring, sendok, garpu, itu dari bambu meja dan kursi itu juga dari bambu termasuk sepeda itu dari bambu," katanya lagi.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang terus berinovasi dan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah itu.
"Saya sangat berbahagia karena di bawah pimpinan Pak Bupati setelah sukses sebagai venue G20 dan ASEAN Summit, Labuan Bajo terus menambah investasi menjadi destinasi wisata kelas dunia. Tepuk tangan untuk Pak Bupati," kata Sandiaga pula.
"Jadi kalau Pak Menteri ini tidak mau disebut tua, mari menanam bambu di Labuan Bajo, Manggarai Barat," kata Edistasius, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa.
Edistasius Endi menjelaskan sejak tahun 2023, Pemkab Manggarai Barat telah menjalankan gerakan tanam bambu. Sudah 63.000 anakan bambu yang telah ditanam tahun lalu hingga tahun 2024.
"Minggu yang lalu saya baru pulang dari kecamatan mengecek desa-desa dan sekolah-sekolah itu di Kecamatan Welak, Lembor Selatan, Kuwus Kuwus Barat, Ndoso, Pacar, dan Macang Pacar mengecek siapa yang tidak menanam bambu. Kenapa bambu yang kami pilih, kami mau bawa Labuan Bajo ini orang datang berkunjung ke sini tidak hanya menikmati keindahan alamnya, tapi di tempat ini mereka menikmati udara yang sangat segar dengan sebuah gerakan itu, yaitu melawan tua dengan menanam bambu," katanya pula.
Dia juga menjelaskan di Kabupaten Manggarai Barat telah memiliki pabrik bambu yang telah beroperasi sejak 2 Januari 2024 lalu.
Baca juga: Penanaman bambu di Humbang Hasundutan sebagai pemulihan alam
Baca juga: Enam lapak produksi mebel di Pondok Bambu Jaktim ludes terbakar
"Sudah mulai beroperasi pabrik bambu, yang seluruh bahan bakunya itu 100 persen terbuat dari bambu, sehingga di pertemuan-pertemuan kita selanjutnya air mineral ini yang kemasannya itu dari plastik yang kita jumpai ke depan itu botolnya dari bambu, piring, sendok, garpu, itu dari bambu meja dan kursi itu juga dari bambu termasuk sepeda itu dari bambu," katanya lagi.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang terus berinovasi dan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah itu.
"Saya sangat berbahagia karena di bawah pimpinan Pak Bupati setelah sukses sebagai venue G20 dan ASEAN Summit, Labuan Bajo terus menambah investasi menjadi destinasi wisata kelas dunia. Tepuk tangan untuk Pak Bupati," kata Sandiaga pula.