Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan lima program bantuan untuk jenjang SMK pada tahun ini, yang masuk dalam bidang Penjaminan Mutu Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penilaian.

“Ada lima program utama bantuan pemerintah pada bidang Penjaminan Mutu Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penilaian untuk mewujudkan transformasi pendidikan SMK di Indonesia ke arah lebih baik,” kata Direktur SMK Kemendikbudristek, Wardani Sugiyanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Kelima bantuan itu adalah Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK, Bantuan Pembelajaran SMK Berbasis Industri, Bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik Reguler, Bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik dalam Rangka Pengimbasan serta Bantuan SMK yang Mengembangkan Proyek Kreatif dan Kewirausahaan.

Secara detil, bantuan sertifikasi yang diberikan kepada 85 ribu siswa dengan total anggaran Rp42,5 miliar dibentuk dalam rangka penjaminan lulusan SMK agar diakui oleh dunia kerja, baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk pendaftaran program bantuan sertifikasi itu dibuka pada 31 Januari sampai 9 Maret 2024.

Baca juga: Kemendikbudristek: Penyelarasan bagian penting dalam relevansi pendidikan vokasi
Baca juga: Kominfotik beri pembekalan literasi digital kepala SMAN/SMKN se-NTB

Selanjutnya, Bantuan Pembelajaran SMK Berbasis Industri diberikan dalam rangka menyediakan model pembelajaran yang dirancang bersama dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika) untuk pemenuhan kompetensi khusus lulusan SMK.

Sasaran bantuan yang memiliki anggaran Rp2,5 miliar ini diberikan kepada 25 SMK dengan pendaftaran dimulai pada 31 Januari sampai 4 Mei 2024.

Untuk bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik Reguler diberikan dalam rangka mengembangkan pengajaran berbasis teaching factory (Tefa), sehingga menghasilkan perangkat ajar berbasis pabrik, terselenggaranya model pembelajaran project based learning (PBL), dan menghasilkan barang/jasa yang diserap dunia kerja.

Sasaran program yang pendaftarannya dibuka sejak 31 Januari sampai 6 Maret 2024 itu menyasar 25 SMK dengan total anggaran Rp7,5 miliar.

Berbeda dengan program sebelumnya, Program Bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik dalam Rangka Pengimbasan ditujukan untuk SMK pelaksana program SMK PK atau SMK yang telah melaksanakan pengembangan pengajaran berbasis Tefa.

Kriteria SMK yang dimaksud ialah SMK yang berproduksi aktif serta memiliki omzet yang cukup stabil dan ingin meningkatkan layanan pengajaran berbasis pabrik.

Total anggaran untuk program tersebut sebesar Rp265 miliar bagi 265 SMK dengan pendaftaran dimulai dari 31 Januari sampai 27 April 2024.

Kemudian, Program Bantuan SMK yang Mengembangkan Proyek Kreatif dan Kewirausahaan ditujukan dalam rangka menumbuhkan karakter kewirausahaan siswa SMK.

Hasil dari program yang akan menyasar 240 SMK dengan anggaran Rp12 miliar ini diharapkan dapat mendukung kreativitas siswa dalam mengembangkan projek yang bernilai jual.

“Pendaftaran untuk program ini dimulai sejak 31 Januari sampai 19 April 2024,” ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 7.504 SMK sudah membentuk TPPK

Pewarta : Astrid Faidlatul Habibah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024