Mataram (ANTARA) - Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Polisi Abu Bakar Tertusi mengatakan ada 95 tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 yang masuk kategori sangat rawan gangguan keamanan.
"Sesuai hasil pemetaan, ada 95 TPS masuk kategori sangat rawan," kata Kombes Pol. Abu Bakar di Mataram, Rabu.
Dia menjelaskan, kategori sangat rawan ini berkaitan dengan jauh dari kawasan perkotaan dan tidak terjangkau kendaraan umum. Kedua, punya sejarah pernah terjadi konflik saat Pilpres 2019.
"TPS sangat rawan ini juga lokasinya jauh dengan TPS lain yang ada di masing-masing kabupaten," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu: 2.909 TPS di NTB rawan kecurangan
Baca juga: Sebanyak 6.026 TPS di NTB rawan pelanggaran pemilu
Lokasi 95 TPS kategori sangat rawan gangguan keamanan ini berada di Pulau Sumbawa. Sedangkan untuk Pulau Lombok, kata dia, sejauh ini belum ada.
"Yang di Lombok, ini masuk kategori rawan. Ada beberapa di wilayah Lombok Tengah. Tapi ini sudah jadi atensi Kapolres di sana," ucap dia.
Untuk pengamanan TPS kategori sangat rawan, Kombes Pol. Abu Bakar menyatakan bahwa dirinya sudah menugaskan personel khusus dari Satuan Brigadir Mobile (Satbrimob) Polda NTB dan dari Direktorat Samapta Polda NTB.
"Jumlah personel perbantuan dari Polda NTB untuk TPS sangat rawan ini sebanyak 1.780 orang. Dari yang bertugas itu, 322 personel dari Ditsamapta Polda NTB kami tempatkan di masing-masing polres yang terdapat TPS sangat rawan. Penebalan personel juga kami minta dari Polres sesuai arahan Mabes Polri," ujarnya.
Baca juga: Sebanyak 6.026 TPS di NTB rawan pelanggaran pemilu
Baca juga: KPU NTB: Distribusi logistik pemilu di TPS rawan bencanaH-1
"Sesuai hasil pemetaan, ada 95 TPS masuk kategori sangat rawan," kata Kombes Pol. Abu Bakar di Mataram, Rabu.
Dia menjelaskan, kategori sangat rawan ini berkaitan dengan jauh dari kawasan perkotaan dan tidak terjangkau kendaraan umum. Kedua, punya sejarah pernah terjadi konflik saat Pilpres 2019.
"TPS sangat rawan ini juga lokasinya jauh dengan TPS lain yang ada di masing-masing kabupaten," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu: 2.909 TPS di NTB rawan kecurangan
Baca juga: Sebanyak 6.026 TPS di NTB rawan pelanggaran pemilu
Lokasi 95 TPS kategori sangat rawan gangguan keamanan ini berada di Pulau Sumbawa. Sedangkan untuk Pulau Lombok, kata dia, sejauh ini belum ada.
"Yang di Lombok, ini masuk kategori rawan. Ada beberapa di wilayah Lombok Tengah. Tapi ini sudah jadi atensi Kapolres di sana," ucap dia.
Untuk pengamanan TPS kategori sangat rawan, Kombes Pol. Abu Bakar menyatakan bahwa dirinya sudah menugaskan personel khusus dari Satuan Brigadir Mobile (Satbrimob) Polda NTB dan dari Direktorat Samapta Polda NTB.
"Jumlah personel perbantuan dari Polda NTB untuk TPS sangat rawan ini sebanyak 1.780 orang. Dari yang bertugas itu, 322 personel dari Ditsamapta Polda NTB kami tempatkan di masing-masing polres yang terdapat TPS sangat rawan. Penebalan personel juga kami minta dari Polres sesuai arahan Mabes Polri," ujarnya.
Baca juga: Sebanyak 6.026 TPS di NTB rawan pelanggaran pemilu
Baca juga: KPU NTB: Distribusi logistik pemilu di TPS rawan bencanaH-1