Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan distribusi logistik di wilayah-wilayah terpencil, terisolir dan rawan bencana tiba H-1 sebelum pencoblosan pada 14 Pebruari 2024.
"Distribusi logistik pemilu untuk semua wilayah dipastikan H-1 sudah sampai ke TPS," kata Anggota KPU NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, Agus Hilman melalui telepon di Mataram, Kamis.
Ia mengakui saat ini sudah ada sebagian logistik pemilu yang di distribusi-kan ke wilayah-wilayah terpencil, terisolir dan rawan bencana.
"Sudah ada yang sebagian jalan dan sebagian lagi belum. Untuk data masih berproses, karena ada yang swakelola dilakukan sendiri dan ada yang melibatkan pihak ketiga untuk proses distribusi," terangnya.
Untuk wilayah terpencil, terisolir dan rawan bencana ini, KPU sejak awal sudah melakukan pemetaan terkait kapan distribusi logistik bisa dilakukan. Namun, diharapkan H-1 sudah harus tuntas sebelum pencoblosan.
"Khusus daerah rawan bencana ini sudah kita sampaikan kepada seluruh KPPS, harus di mitigasi terutama saat pungut hitung, untuk tidak menempatkan TPS di lokasi yang rawan bencana dan susah di akses oleh pemilih disabilitas," kata Agus Hilman.
Meski demikian, langkah antisipasi sudah dilakukan kalau pun itu terjadi bencana seperti longsor atau banjir. Namun, untuk wilayah rawan tersebut, Agus Hilman ada di Bima dan Sumbawa.
"Meski bahaya bencana itu tetap ada dan pada dasarnya semua TPS itu rawan tinggal kita meminimalisir lokasi rawan tersebut, kita berharap itu tidak terjadi. Karena bencana ini tidak bisa dihindari," katanya.
Senada dengan itu, Ketua KPU Kabupaten Lombok Utara, Juraidin juga memastikan bahwa persiapan distribusi logistik pada H-1 di wilayah itu sudah seluruhnya siap.
"Untuk distribusi logistik, kami akan mulai dari Kecamatan Bayan, Kayangan dan Desa Gili, kemudian baru Kecamatan Gangga, Pemenang dan terakhir di Kecamatan Tanjung," ujar Juraidin.
Untuk daerah tersulit, di Kabupaten Lombok Utara, lanjutnya hanya di tiga Gili, meliputi Gili Trawangan, Air, dan Meno.
"Kalau di Lombok Utara, di Gili saja karena daerah pulau," katanya.
Diketahui jumlah DPT di NTB untuk Pemilu 2024 ditetapkan sebanyak 3.918.291 pemilih. Untuk rinciannya per kabupaten/kota, di antaranya Lombok Barat 517.891 pemilih, Lombok Tengah 772.406 pemilih, Lombok Timur 985.385 pemilih, Sumbawa 367.987 pemilih.
Selanjutnya Dompu 184.460 pemilih, Bima 376.525 pemilih, Sumbawa Barat 102.422 pemilih, Lombok Utara 183.391 pemilih, Kota Mataram 315.549 pemilih dan Kota Bima 112.347 pemilih. Adapun jumlah TPS se-NTB sebanyak 16.243 yang tersebar di 117 kecamatan dan 1.166 desa/kelurahan se-NTB
"Distribusi logistik pemilu untuk semua wilayah dipastikan H-1 sudah sampai ke TPS," kata Anggota KPU NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, Agus Hilman melalui telepon di Mataram, Kamis.
Ia mengakui saat ini sudah ada sebagian logistik pemilu yang di distribusi-kan ke wilayah-wilayah terpencil, terisolir dan rawan bencana.
"Sudah ada yang sebagian jalan dan sebagian lagi belum. Untuk data masih berproses, karena ada yang swakelola dilakukan sendiri dan ada yang melibatkan pihak ketiga untuk proses distribusi," terangnya.
Untuk wilayah terpencil, terisolir dan rawan bencana ini, KPU sejak awal sudah melakukan pemetaan terkait kapan distribusi logistik bisa dilakukan. Namun, diharapkan H-1 sudah harus tuntas sebelum pencoblosan.
"Khusus daerah rawan bencana ini sudah kita sampaikan kepada seluruh KPPS, harus di mitigasi terutama saat pungut hitung, untuk tidak menempatkan TPS di lokasi yang rawan bencana dan susah di akses oleh pemilih disabilitas," kata Agus Hilman.
Meski demikian, langkah antisipasi sudah dilakukan kalau pun itu terjadi bencana seperti longsor atau banjir. Namun, untuk wilayah rawan tersebut, Agus Hilman ada di Bima dan Sumbawa.
"Meski bahaya bencana itu tetap ada dan pada dasarnya semua TPS itu rawan tinggal kita meminimalisir lokasi rawan tersebut, kita berharap itu tidak terjadi. Karena bencana ini tidak bisa dihindari," katanya.
Senada dengan itu, Ketua KPU Kabupaten Lombok Utara, Juraidin juga memastikan bahwa persiapan distribusi logistik pada H-1 di wilayah itu sudah seluruhnya siap.
"Untuk distribusi logistik, kami akan mulai dari Kecamatan Bayan, Kayangan dan Desa Gili, kemudian baru Kecamatan Gangga, Pemenang dan terakhir di Kecamatan Tanjung," ujar Juraidin.
Untuk daerah tersulit, di Kabupaten Lombok Utara, lanjutnya hanya di tiga Gili, meliputi Gili Trawangan, Air, dan Meno.
"Kalau di Lombok Utara, di Gili saja karena daerah pulau," katanya.
Diketahui jumlah DPT di NTB untuk Pemilu 2024 ditetapkan sebanyak 3.918.291 pemilih. Untuk rinciannya per kabupaten/kota, di antaranya Lombok Barat 517.891 pemilih, Lombok Tengah 772.406 pemilih, Lombok Timur 985.385 pemilih, Sumbawa 367.987 pemilih.
Selanjutnya Dompu 184.460 pemilih, Bima 376.525 pemilih, Sumbawa Barat 102.422 pemilih, Lombok Utara 183.391 pemilih, Kota Mataram 315.549 pemilih dan Kota Bima 112.347 pemilih. Adapun jumlah TPS se-NTB sebanyak 16.243 yang tersebar di 117 kecamatan dan 1.166 desa/kelurahan se-NTB