Penerapan "sport science" di futsal sangat penting

id sport science,FFI,futsal Indonesia

Penerapan "sport science" di futsal sangat penting

Deputi Sekretaris Jenderal III FFI Dirgantara Pangaribuan saat ditemui di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu malam (19/1/2025) (ANTARA/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Federasi Futsal Indonesia (FFI) menegaskan penerapan sains keolahragaan atau "sport science" sangat penting, salah satunya demi mengurangi risiko cedera pemain futsal di Indonesia.

"Penggunaan 'sport science' sangat penting termasuk untuk menghindari cedera pemain, untuk menghitung data-data latihan kan perlu 'sport science' itu," ujar Deputi Sekretaris Jenderal III FFI Dirgantara Pangaribuan saat ditemui di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu.

Dirgantara menyebut, FFI telah memulai penerapan 'sport science' dengan pendekatan berbasis data.

Pendekatan itu memungkinkan pemantauan kondisi fisik pemain secara lebih presisi, sekaligus membantu merancang program latihan yang lebih aman dan efektif.

"Melalui data, kita dapat menghitung kesiapan fisik pemain dan merancang program latihan yang sesuai. Pendekatan ini nantinya akan dikembangkan untuk tim nasional futsal, baik putra maupun putri," ucap Dirgantara.

Baca juga: Lima wilayah ini akan jadi lokasi berlangsungnya Liga Pro Futsal 2024, seluruhnya berada luar Jawa

Sebagai langkah konkret, dia melanjutkan, FFI sudah memperkenalkan "sport science" ke berbagai daerah melalui program kunjungan ke sekolah (school visit). Dalam program ini, FFI mengenalkan sejumlah aplikasi yang dapat digunakan pelatih untuk meningkatkan kualitas latihan, salah satunya aplikasi 'LongoMatch'.

Baca juga: Timnas futsal putri lolos ke Piala Asia 2025

"Itu aplikasi yang dimana pelatih itu bisa menerapkan kepelatihannya berdasarkan data," kata dia.

Dirgantara juga menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi dan pendekatan ilmiah kini menjadi kebutuhan yang tak terelakkan untuk meningkatkan kualitas permainan futsal di Indonesia.

"Saat ini, pelatih fisik, pelatih kepala, hingga pelatih kiper semuanya sudah menggunakan ilmu-ilmu sains itu di pelatihan karena itu pasti mendukung," tutur dia.