Labuan Bajo (ANTARA) - Desa Wisata Wae Lolos di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadirkan sebanyak 7 destinasi wisata alam untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).
 
"Tujuh spot wisata alam itu Air Terjun Cunca Plias Satu, Air Terjun Cunca Plias Dua, Air Terjun Tiwu Galong, Kolam di Atas Awan, Air Terjun Cunca Ri'i, Bukit Toto Ninu dan Perkampungan Adat Rangat," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias Desa Wisata Wae Lolos, Robert Perkasa di Labuan Bajo, Kamis.
 
Dia menjelaskan sejak bulan Juni hingga Desember 2023 tercatat sebanyak 1.220 wisatawan nusantara dan 480 wisatawan mancanegara mengunjungi berbagai spot wisata alam tersebut.
 
"Kunjungan semakin meningkat pada bulan Januari 2024 ini jumlah kunjungan sebanyak 854 kunjungan dengan rincian 805 orang wisatawan nusantara dan 49 orang wisatawan mancanegara," katanya.

Dia menjelaskan total 2.554 wisatawan yang berkunjung itu dicatat melalui buku tamu di Tourist Information Centre (TIC) Desa Wisata Wae Lolos.

Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Kampung Adat Todo Manggarai NTT meningkat
Baca juga: Labuan Bajo Kembangkan wisata tematik
 
Menurut dia,  masih banyak potensi destinasi alam yang potensial di desa yang dikenal sebagai desa 1000 air terjun, namun destinasi wisata itu belum dapat dikunjungi karena medan yang menantang dan fasilitas penunjang yang kurang.
 
Ke depan, pihaknya lakukan long track hingga Air Terjun Cunca Lolos yang kurang dikunjungi setelah semua fasilitas  dirasa siap, namun para pengunjung kami skrining kesehatan sebelum melakukan treking.

"Untuk spot wisata yang memiliki medan cukup berat dan jalan rusak yakni Gua Langgo, Air Terjun Cunca Liang Langgo, Air Terjun Cunca Wene, Air Terjun Cunca Wongka, Air Terjun Cunca Wae Reha, Air Terjun Cunca Lolos, Bukit Toto Ninu dan sumber air panas Wae Lua," katanya.
 
Menurut dia,  wisatawan yang berkunjung sangat menikmati keindahan alam dan beragam destinasi wisata yang ditawarkan.
 
"Kami selalu pertimbangan masukan pengunjung soal kebersihan spot wisata, sehingga kami jaga betul dan rutin cek jembatan kayu yang rusak demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan, ini menjadi prioritas kami tidak boleh ada wisatawan yang lecet," katanya.
 
Dia berharap agar pemerintah dapat membantu membangun fasilitas pendukung seperti toilet dan jembatan kayu yang untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
 
"Kesan pengunjung umumnya menilai tempat ini merupakan tempat yang luar biasa, karena daya tarik wisata alam yang masih sangat alami. Ada banyak wisatawan yang datang kembali setelah berkunjung," katanya.
 
Kepala Desa Wae Lolos Gervinus Toni mengajak wisatawan berkunjung ke berbagai destinasi wisata alam di desa itu.
 
"Kami sebagai desa penyangga Labuan Bajo yang dikenal sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), akses jalan ke sini bagus dan hanya berjarak 32 km dari Labuan Bajo, kami komitmen kembangkan sektor pariwisata," katanya.
 
Baca juga: Kemenparekaf bentuk satgas pengawas CHSE di Labuan Bajo

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024