Ankara (ANTARA) - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Jumat mendesak Pemerintah Israel untuk tidak melakukan serangan militer di kota Rafah, Gaza selatan, dimana lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi mencari perlindungan dari serangan bertubi-tubi oleh Tel Aviv.

"Uni Eropa sangat prihatin atas rencana Pemerintah Israel mengenai kemungkinan serangan darat di Rafah, dimana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari perang saat ini," bunyi pernyataan resmi Borrell.

Sambil menegaskan "hak Israel untuk membela diri," Borrell mengatakan Belgia "meminta Pemerintah Israel tidak melakukan tindakan militer di Rafah yang dapat memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah menjadi bencana dan mencegah penyediaan kebutuhan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.”

Borrell meminta Tel Aviv untuk memastikan melindungi warga sipil sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional, dan mematuhi perintah Mahkamah Internasional yang diputuskan pada 26 Januari, yang ia tekankan mengikat secara hukum.

Israel digugat melakukan genosida pada sidang ICJ, yang dalam keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah yang menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza..

Borrell juga meminta kelompok Palestina Hamas membebaskan seluruh sandera di Gaza. Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, Israel melakukan serangan balasan secara membabi buta ke Gaza yang menewaskan lebih dari 28.600 orang dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.

Baca juga: Sebanyak 84 persen faskes di Gaza terdampak agresi Israel
Baca juga: AS dan Arab susun rencana pendirian negara Palestina

Meskipun mendapat kecaman internasional, Israel merencanakan serangan darat ke Rafah, yang menampung sekitar 1,4 juta pengungsi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk "berjuang hingga mendapatkan kemenangan penuh dan ini termasuk tindakan tegas di Rafah."

Sumber: Anadolu




 

Pewarta : Yoanita Hastryka Djohan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024