Mataram (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan membatik untuk warga setempat dalam upaya mengangkat kerajinan unggulan selain mutiara dan cukli.
Ketua Dekranasda Kota Mataram Hj Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Selasa, mengatakan, kegiatan pelatihan ini menjadi tahap melakukan branding "Batik Mataram" dengan ciri khas tersendiri.
"Karena itu, pelatihan membatik yang kami laksanakan saat ini merupakan pelatihan lanjutan dari pelatihan sebelumnya di tahun 2023. Ini upaya kami menciptakan embrio perajin batik di Mataram," katanya.
Dikatakannya, kegiatan pelatihan membatik tahap kedua ini diikuti 20 peserta yang merupakan perwakilan dari warga di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Baca juga: Dekranasda Mataram menggelar pelatihan membatik ciptakan embrio perajin
Para peserta akan mengikuti kegiatan membatik hingga empat hari ke depan dimulai pada Senin (19/2-2024), bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram, beserta beberapa anggota komunitas perajin batik di Kota Mataram
"Saya berharap para peserta dari setiap kecamatan dapat fokus dan konsisten dalam proses ini sebab dibutuhkan semangat dan komitmen yang tinggi untuk menjadi pembatik handal," katanya.
Kinnastri mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengangkat batik khas Kota Mataram sebagai salah satu kebanggaan dalam kerajinan lokal yang patut diperhitungkan.
"Karena itu, melalui pelatihan ini, akan muncul kelompok-kelompok perajin batik yang berpotensi membentuk sentral 'Batik Mataram' di setiap kecamatan," katanya.
Baca juga: Wisatawan asing membantu promosikan wisata edukasi SMKN 5 Mataram
Kinnastri mengajak para peserta optimistis mengikuti pelatihan membatik. Apalagi, batik sudah jadi ciri khas Indonesia sehingga kegiatan ini bisa menjadi cikal bakal yang bagus untuk mengembangkan batik Kota Mataram.
Selain itu, hasil batik di bengkel batik di Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) di SMKN 5 Mataram sudah mampu bersaing bahkan dari segi kualitas tidak kalah unggul dengan batik-batik dari luar daerah lain.
Hanya saja, lanjutnya, yang perlu ditingkatkan dari sisi motif desain agar lebih menarik dan memiliki ciri khas Kota Mataram.
"Untuk itu, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memotivasi para peserta," katanyai.
Baca juga: Kaum perempuan Lombok Utara dilatih membatik motif khas daerah
Ketua Dekranasda Kota Mataram Hj Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Selasa, mengatakan, kegiatan pelatihan ini menjadi tahap melakukan branding "Batik Mataram" dengan ciri khas tersendiri.
"Karena itu, pelatihan membatik yang kami laksanakan saat ini merupakan pelatihan lanjutan dari pelatihan sebelumnya di tahun 2023. Ini upaya kami menciptakan embrio perajin batik di Mataram," katanya.
Dikatakannya, kegiatan pelatihan membatik tahap kedua ini diikuti 20 peserta yang merupakan perwakilan dari warga di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Baca juga: Dekranasda Mataram menggelar pelatihan membatik ciptakan embrio perajin
Para peserta akan mengikuti kegiatan membatik hingga empat hari ke depan dimulai pada Senin (19/2-2024), bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram, beserta beberapa anggota komunitas perajin batik di Kota Mataram
"Saya berharap para peserta dari setiap kecamatan dapat fokus dan konsisten dalam proses ini sebab dibutuhkan semangat dan komitmen yang tinggi untuk menjadi pembatik handal," katanya.
Kinnastri mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengangkat batik khas Kota Mataram sebagai salah satu kebanggaan dalam kerajinan lokal yang patut diperhitungkan.
"Karena itu, melalui pelatihan ini, akan muncul kelompok-kelompok perajin batik yang berpotensi membentuk sentral 'Batik Mataram' di setiap kecamatan," katanya.
Baca juga: Wisatawan asing membantu promosikan wisata edukasi SMKN 5 Mataram
Kinnastri mengajak para peserta optimistis mengikuti pelatihan membatik. Apalagi, batik sudah jadi ciri khas Indonesia sehingga kegiatan ini bisa menjadi cikal bakal yang bagus untuk mengembangkan batik Kota Mataram.
Selain itu, hasil batik di bengkel batik di Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) di SMKN 5 Mataram sudah mampu bersaing bahkan dari segi kualitas tidak kalah unggul dengan batik-batik dari luar daerah lain.
Hanya saja, lanjutnya, yang perlu ditingkatkan dari sisi motif desain agar lebih menarik dan memiliki ciri khas Kota Mataram.
"Untuk itu, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memotivasi para peserta," katanyai.
Baca juga: Kaum perempuan Lombok Utara dilatih membatik motif khas daerah