Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaku UMKM di Labuan Bajo yang ikut ambil bagian di ajang pasar murah dalam rangka memperingati HUT ke-21 Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) meraup keuntungan hingga tiga kali lipat dari penjualan produk mereka.
"Puji Tuhan laku keras, keuntungan saya hari ini lebih dari Rp1,7 juta. Biasanya kalau jualan per hari dapat Rp500 ribu. Dagangan kopi tuk dan es kopi gula aren banyak pembeli," kata seorang pelaku UMKM, Agus Puka, di sela-sela aktivitas melayani pelanggan di Halaman Kantor Bupati Manggarai Barat, Jumat.
Pemilik produk UMKM "Kopi Tuk Florasta" ini menjelaskan, ia menurunkan harga per gelas produk kopi yang dijualnya sebagai dukungan atas perayaan hari jadi kabupaten yang beribu kota Labuan Bajo itu. Satu gelas kopi tuk biasanya ia jual Rp15 ribu, namun pada kesempatan itu hanya dibandrol Rp10 ribu.
"Kalau es kopi gula aren saya jual Rp15 ribu per gelas dari yang biasanya Rp20 ribu. Semangat beli tinggi, karena banyak penggila kopi di Labuan Bajo ini," katanya.
Dia juga mengungkapkan kegembiraan dapat berpartisipasi dalam rangkaian HUT ke-21 Manggarai Barat, sebab dalam kegiatan tersebut ia dapat mempromosikan produknya.
"Bukan hanya uang saja tujuan saya, sekadar orang lihat brand saya, di mana kopi tuk hadir di sini sudah luar biasa bagi saya, karena saya angkat produk daerah. Kopi tuk yang saya jual belum begitu dikenal, sehingga saya ingin terus-menerus mengenalkan bukan hanya kepada wisatawan tapi juga kepada warga Labuan Bajo, agar dapat menikmati kopi tuk dan membantu UMKM," katanya.
Dia berharap agar dalam segala agendanya pemerintah selalu melibatkan para pelaku UMKM, sehingga dapat membantu peningkatan penjualan produk demi kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UMKM Manggarai Barat, Theresia P Asmon, mengatakan pasar murah sebagai bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-21 Manggarai Barat yang melibatkan 10 UMKM.
Baca juga: Pemprov NTB apresiasi BCA fasilitasi 364 UMKM dapat sertifikat halal
Baca juga: Ketum PSI Kaesang temui petani, buruh, nelayan dan pelaku UMKM di Banten
Baca juga: Pemprov NTB apresiasi BCA fasilitasi 364 UMKM dapat sertifikat halal
Baca juga: Ketum PSI Kaesang temui petani, buruh, nelayan dan pelaku UMKM di Banten
"Bukan saja sebagai ruang bagi pelaku UMKM, tapi dalam kegiatan ini kami membudayakan transaksi digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard)," katanya.
Menurut dia QRIS merupakan sistem pembayaran digital yang menggunakan kode QR (Quick Response) sebagai metode transaksi. QRIS memungkinkan pengguna melakukan pembayaran melalui aplikasi dompet digital yang terhubung dengan kode QR yang terletak di merchant atau titik pembayaran.
"Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan kegiatan ini," katanya.