Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar pasar rakyat di enam kecamatan sebagai upaya stabilisasi harga pada Ramadhan sekaligus menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Hari ini merupakan hari kedua kegiatan pasar rakyat yang kami adakan di Kantor Lurah Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela," kata (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Rabu.
Sebelumnya, pada Selasa (19/3-2024) pasar rakyat digelar di "Taman Bawak Kokoq" (Tabako) Kecamatan Ampenan, dan antusias warga membeli sembako di dua lokasi tersebut cukup tinggi. Tapi agar merata, ditetapkan satu konsumen hanya boleh membeli maksimal 10 kilogram. "Terutama antusias warga membeli beras murah sangat tinggi," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram siapkan pasar rakyat untuk bantu warga dapat harga murah
Dalam kegiatan pasar rakyat, beras murah SPHP Bulog dijual dengan harga Rp10.400 per kilogram atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram.
Dengan demikian, lanjutnya, rata-rata warga yang datang ke pasar rakyat memburu beras murah sebab harga beras di pasar saat ini mencapai Rp16.000 per kilogram.
Karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan koordinasi dengan Bulog agar tidak mengurangi kuota distribusi beras SPHP dalam kegiatan pasar rakyat yang akan dilaksanakan sampai 28 Maret 2024.
"Satu titik kegiatan pasar rakyat, Bulog kami minta siapkan 5 ton beras SPHP dan itu selalu habis terjual," katanya.
Baca juga: Empat ton beras murah disiapkan saat pasar rakyat di Teras Udayana Mataram
Menurutnya, setelah kegiatan pasar rakyat di Kecamatan Sekarbela, pasar rakyat selanjutnya akan dilaksanakan di Taman Harum Monjok, Kecamatan Selaparang, Kamis (21/3-2024).
Kemudian lanjut pada Selasa (26/3-2024), di Lapangan Kuda Selagalas, Kecamatan Cakranegara pada Rabu (27/3-2024), dan terakhir Kamis (28/3-2024) pasar rakyat digelar di Lapangan Karang Genteng, Kecamatan Mataram.
"Kegiatan pasar rakyat ini selain stabilisasi harga selama bulan puasa, juga ditargetkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton
Ia mengatakan, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut pihaknya melibatkan sekitar 35-40 distributor kebutuhan pokok termasuk ritel modern.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi Bank Indonesia (BI) yang memiliki petani binaan dari seluruh wilayah di NTB. Baik untuk telur, cabai, bawang, dan hortikultura lainnya.
"Dengan demikian harga telur, cabai dan hortikultura lainnya bisa dijual murah," katanya.
Untuk telur misalnya, harga di binaan BI bisa Rp50.000 per 30 butir, sedangkan harga di pasar saat ini mencapai Rp68.000 hingga Rp75.000 per 30 butir.
"Begitu juga dengan harga komoditas pertanian lainnya," katanya.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Disdag Mataram gelar pasar rakyat tingkatkan daya beli masyarakat
"Hari ini merupakan hari kedua kegiatan pasar rakyat yang kami adakan di Kantor Lurah Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela," kata (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Rabu.
Sebelumnya, pada Selasa (19/3-2024) pasar rakyat digelar di "Taman Bawak Kokoq" (Tabako) Kecamatan Ampenan, dan antusias warga membeli sembako di dua lokasi tersebut cukup tinggi. Tapi agar merata, ditetapkan satu konsumen hanya boleh membeli maksimal 10 kilogram. "Terutama antusias warga membeli beras murah sangat tinggi," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram siapkan pasar rakyat untuk bantu warga dapat harga murah
Dalam kegiatan pasar rakyat, beras murah SPHP Bulog dijual dengan harga Rp10.400 per kilogram atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram.
Dengan demikian, lanjutnya, rata-rata warga yang datang ke pasar rakyat memburu beras murah sebab harga beras di pasar saat ini mencapai Rp16.000 per kilogram.
Karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan koordinasi dengan Bulog agar tidak mengurangi kuota distribusi beras SPHP dalam kegiatan pasar rakyat yang akan dilaksanakan sampai 28 Maret 2024.
"Satu titik kegiatan pasar rakyat, Bulog kami minta siapkan 5 ton beras SPHP dan itu selalu habis terjual," katanya.
Baca juga: Empat ton beras murah disiapkan saat pasar rakyat di Teras Udayana Mataram
Menurutnya, setelah kegiatan pasar rakyat di Kecamatan Sekarbela, pasar rakyat selanjutnya akan dilaksanakan di Taman Harum Monjok, Kecamatan Selaparang, Kamis (21/3-2024).
Kemudian lanjut pada Selasa (26/3-2024), di Lapangan Kuda Selagalas, Kecamatan Cakranegara pada Rabu (27/3-2024), dan terakhir Kamis (28/3-2024) pasar rakyat digelar di Lapangan Karang Genteng, Kecamatan Mataram.
"Kegiatan pasar rakyat ini selain stabilisasi harga selama bulan puasa, juga ditargetkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton
Ia mengatakan, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut pihaknya melibatkan sekitar 35-40 distributor kebutuhan pokok termasuk ritel modern.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi Bank Indonesia (BI) yang memiliki petani binaan dari seluruh wilayah di NTB. Baik untuk telur, cabai, bawang, dan hortikultura lainnya.
"Dengan demikian harga telur, cabai dan hortikultura lainnya bisa dijual murah," katanya.
Untuk telur misalnya, harga di binaan BI bisa Rp50.000 per 30 butir, sedangkan harga di pasar saat ini mencapai Rp68.000 hingga Rp75.000 per 30 butir.
"Begitu juga dengan harga komoditas pertanian lainnya," katanya.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Disdag Mataram gelar pasar rakyat tingkatkan daya beli masyarakat