Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk terus berinovasi melalui kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia atau BPIPI.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita di Jakarta, Selasa menyampaikan, pendampingan yang dilakukan balai di bawah direktoratnya tersebut bertujuan untuk memperkuat ekosistem industri alas kaki nasional melalui pengembangan kreativitas, serta kemitraan.
"Pertumbuhan industri ini tentunya perlu terus didorong di berbagai wilayah di Indonesia. Apalagi, IKM sektor alas kaki punya potensi pasar dalam dan luar negeri yang sangat besar,” katanya.
Ia menyampaikan, salah satu pendampingan yang telah sukses dilakukan BPIPI yakni pendampingan teknologi yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 April, di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut dia, pendampingan yang dilaksanakan itu, merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kebutuhan IKM yang dilakukan oleh BPIPI pada tahun 2023.
“Penilaian kebutuhan tersebut dilakukan kepada beberapa IKM binaan untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dengan tujuan materi yang diberikan saat pendampingan sesuai dengan kebutuhan para IKM, serta disesuaikan dengan perkembangan komoditas sektor industri alas kaki,” ujarnya.
Adapun pendampingan tersebut diikuti sebanyak 16 peserta yang merupakan para IKM dari berbagai wilayah di Provinsi NTB seperti Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat.
Lebih lanjut, Reni menyampaikan program pendampingan yang dilakukan pihaknya, membutuhkan dukungan dan pembinaan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB sebagai pemangku kepentingan yang dianggap lebih memahami kondisi, kebutuhan, serta potensi yang ada di daerahnya.
Baca juga: Kemenperin fasilitasi industri alkes nasional agar masuk pasar Eropa
Baca juga: Kemenperin menunjuk NTB tuan rumah ajang BBI nasional
Baca juga: Kemenperin fasilitasi industri alkes nasional agar masuk pasar Eropa
Baca juga: Kemenperin menunjuk NTB tuan rumah ajang BBI nasional
Pengembangan yang dilakukan juga membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemilik jenama, desainer, akademisi, marketplace hingga peran sektor industri pariwisata untuk turut mendongkrak sektor tersebut.
Berdasarkan data World Footwear, Indonesia merupakan konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 702 juta pasang produk di tahun 2022 atau berkontribusi sebesar 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki global.
Selain itu, Indonesia juga merupakan eksportir terbesar ketiga dunia dengan jumlah produk alas kaki yang dijual pada tahun 2022 sebanyak 535 juta pasang atau memiliki andil sebesar 3,5 persen dari total ekspor alas kaki dunia.