Muna, Sulawesi Tenggara (ANTARA) - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memperkuat transformasi transmigran melalui pendampingan intensif yang menekankan riset potensi lokal, peningkatan produktivitas, dan percepatan pembangunan ekonomi.
"Kami ada Tim Ekspedisi Patriot, mereka bertugas untuk melakukan riset dan pemetaan potensi ekonomi sekaligus melakukan pendampingan terhadap masyarakat," kata Mentrans di sela penyerahan 402 sertifikat hak milik (SHM) kepada transmigran di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Ia memaparkan contoh konkret transformasi ekonomi berupa peningkatan ukuran buah naga yang dihasilkan transmigran di Kabupaten Muna, dari dua ons menjadi satu kilogram setelah menerima pendampingan teknik pemupukan, perawatan, dan manajemen budidaya yang tepat.
Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa sinergi antara pendampingan, ilmu pengetahuan, dan keseriusan masyarakat mampu melipatgandakan hasil produksi serta membuka peluang ekonomi baru di kawasan transmigrasi.
"Tim dari Tim Ekspedisi Patriot melakukan pendampingan kemudian mereka katakan itu harus dipupuk, pupuknya jenis ini dan hasilnya ini, satu buahnya itu 1 kilogram. Ini adalah salah satu contoh yang nyata masyarakat tanpa pendampingan dan masyarakat dengan pendampingan," jelasnya.
Program pendampingan itu menjadi bagian dari lima program utama, termasuk Trans Tuntas yang menghadirkan kepastian lahan sebagai fondasi pengembangan ekonomi masyarakat transmigran di berbagai wilayah.
Mentrans menyebut pendampingan ekonomi bukan hanya meningkatkan produksi, tetapi juga mendorong terbentuknya karakter petani modern yang mampu memanfaatkan teknologi dan pupuk secara tepat untuk hasil maksimal.
Baca juga: Mentrans menyerahkan 402 SHM percepat Trans Tuntas di Muna
Ia menegaskan penyebaran SDM unggul ke kawasan transmigrasi memastikan setiap potensi lokal seperti hortikultura, perikanan, atau peternakan dapat diolah secara optimal serta memberi nilai tambah signifikan bagi warga.
Selain penguatan ekonomi, pemerintah tetap mempercepat penyerahan sertifikat hak milik, termasuk 402 sertifikat yang diserahkan langsung di Muna sebagai dasar hukum memulai usaha secara lebih percaya diri.
Mentrans menilai penguatan ekonomi lokal melalui pendampingan intensif merupakan langkah penting untuk menciptakan transmigrasi yang produktif, berdaya saing, dan menjadi lokomotif pertumbuhan wilayah pedesaan.
Baca juga: Mentrans tak meminta tambahan anggaran APBN 2026
"Kita akan lakukan distribusi SDM unggul ke seluruh wilayah Indonesia, utamanya yang ada kawasan transmigrasi supaya potensi ekonominya bisa berkembang maksimal. Seperti contoh buah naga ini sehingga nanti betul-betul tingkat taraf pendapatan masyarakat juga bisa meningkat," tegasnya.
Adapun program-program unggulan yang kini dijalankan Kementerian Transmigrasi yakni Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusantara, dan Transmigrasi Gotong Royong yang semuanya diarahkan memperkuat kemandirian ekonomi daerah.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta peserta Transmigrasi Patriot memperkuat riset mendalam untuk menemukan potensi ekonomi daerah guna membangun kemandirian wilayah dan mempercepat pemerataan pembangunan nasional.
AHY menegaskan pentingnya riset dalam mengidentifikasi potensi ekonomi di kawasan transmigrasi melalui program unggulan Kementerian Transmigrasi, terutama Transmigrasi Patriot.
Ia menekankan, Transmigrasi Patriot memiliki nilai strategis karena mendorong para peserta muda melakukan ekspedisi dan riset langsung di lapangan guna menemukan peluang ekonomi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat.
"Dengan dikirimnya Tim Ekspedisi Patriot, mudah-mudahan semakin banyak potensi ekonomi yang bisa diidentifikasi dengan objektif dan juga berdasarkan riset," kata AHY di sela menghadiri Open House 24 Jam Penuh yang digelar Kementerian Transmigrasi di Jakarta, Sabtu (18/10).
