Mataram (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp200 miliar lebih untuk membangun sebanyak 12 ruas jalan melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2024.
"Untuk NTB di tahun 2023, kita bangun baru lima ruas. Tahun 2024 kita akan bangun lagi di 12 lokasi di NTB," kata Staf Ahli Menteri PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja usai peresmian Jalan Segmen Lembar-Gili Mas oleh Presiden Jokowi di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, Kamis.
Ia mengatakan 12 ruas jalan yang di bangun ini tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Salah satunya, ruas Jalan Tanjung Geres - Pohgading - Pringgabaya di Kabupaten Lombok Timur dan Jalan Batudulang - Tepal - Baturotok di Kabupaten Sumbawa. "Jadi semua kita rangkai," ujarnya.
Endra menjelaskan, pembangunan ruas jalan melalui program IJD di NTB ini tidak lain dilaksanakan untuk meningkatkan konektivitas dan infrastruktur transportasi, utamanya memperlancar distribusi logistik serta mempermudah akses wisata di wilayah itu.
"NTB ini kita prioritaskan karena potensi wisata-nya banyak dari bagian barat, selatan, utara, hingga ke timur," kata Endra.
Menurut dia, jalan-jalan yang di bangun melalui program IJD ini masuk ke Kementerian PUPR berdasarkan usulan dari masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda) dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan Kementerian PUPR.
"Jadi usulannya melalui daerah dan memenuhi kriteria PUPR, namun tidak semua juga bisa diterima, karena tergantung lagi dengan anggaran," katanya.
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTB, Indra Cahya Kusuma menyebutkan untuk Pulau Lombok terdapat dua lokasi, yakni peningkatan jalan Tanjung Geres - Pohgading - Pringgabaya dengan total panjang 10 kilometer.
Sedangkan di Pulau Sumbawa, ada enam kegiatan, yakni lanjutan peningkatan Jalan Polamata - Jelenga di Kabupaten Sumbawa Barat dengan anggaran "multiyears". Jalan ini merupakan program lanjutan tahun 2023 sepanjang 2,1 kilometer dan saat ini dilanjutkan 2,3 kilometer.
Selanjutnya lanjutan pembangunan Jalan Tepal - Baturotok sepanjang 9,7 kilometer dengan satu buah jembatan baru. Rekontruksi Batudulang - Tepal sepanjang 4, 7 kilometer akses menuju Baturotok.
"Pembangunan ini sesuai arahan Pak Menteri untuk kita mengakses ke Baturotok karena kita tahu jalan kesana sangat kesulitan akses-nya, terpencil terutama untuk ibu hamil, kebutuhan fasilitas kesehatan itu sangat kasihan," terangnya.
Kemudian peningkatan jalan Lendangluar - Teladan dengan panjang 7,4 kilometer. Di tahun 2023 sudah dikerjakan 1,5 kilometer dan penyesuaian akses Jalan Samota dengan panjang 1,28 kilometer dan 250 meter jembatan.
"Jembatan ini terdiri empat jembatan, yakni Jembatan Ai Bari 1, Jembatan Ai Bari 2, Jembatan Ai Bari 3, dan Jembatan Ai Bari 4 dan menurut Bupati Sumbawa disebut jembatan terpanjang di NTB. Karena posisinya ada di Teluk Samota. Ke depan ini mendukung akses wisata dan akses Pelabuhan Ai Limbung," ujar Indra.
Baca juga: Kemen PUPR sebut WWF percepat realisasi target SDGs
Baca juga: World Water Forum bisa bentuk kemitraan konservasi air global
Indra mengatakan total anggaran untuk membangun 12 titik jalan di NTB pada tahun 2024 ini mencapai Rp200 miliar lebih. Hampir sama dengan anggaran jalan yang telah selesai di bangun di tahun 2023 dan diresmikan Presiden Jokowi sebesar Rp211,84 miliar. Meski demikian, ditegaskan-nya jalan yang di bangun melalui JID ini merupakan usulan dari Pemda ke Kementerian PUPR.
"Jadi usulan ini harus didasari kesiapan Pemda dalam menyiapkan kriteria misalkan dokumen lingkungan, kesiapan lahan dan kesiapan detail desain-nya. Kalau belum ada masuk, berarti belum disetujui untuk itu," katanya.
"Untuk NTB di tahun 2023, kita bangun baru lima ruas. Tahun 2024 kita akan bangun lagi di 12 lokasi di NTB," kata Staf Ahli Menteri PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja usai peresmian Jalan Segmen Lembar-Gili Mas oleh Presiden Jokowi di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, Kamis.
Ia mengatakan 12 ruas jalan yang di bangun ini tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Salah satunya, ruas Jalan Tanjung Geres - Pohgading - Pringgabaya di Kabupaten Lombok Timur dan Jalan Batudulang - Tepal - Baturotok di Kabupaten Sumbawa. "Jadi semua kita rangkai," ujarnya.
Endra menjelaskan, pembangunan ruas jalan melalui program IJD di NTB ini tidak lain dilaksanakan untuk meningkatkan konektivitas dan infrastruktur transportasi, utamanya memperlancar distribusi logistik serta mempermudah akses wisata di wilayah itu.
"NTB ini kita prioritaskan karena potensi wisata-nya banyak dari bagian barat, selatan, utara, hingga ke timur," kata Endra.
Menurut dia, jalan-jalan yang di bangun melalui program IJD ini masuk ke Kementerian PUPR berdasarkan usulan dari masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda) dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan Kementerian PUPR.
"Jadi usulannya melalui daerah dan memenuhi kriteria PUPR, namun tidak semua juga bisa diterima, karena tergantung lagi dengan anggaran," katanya.
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTB, Indra Cahya Kusuma menyebutkan untuk Pulau Lombok terdapat dua lokasi, yakni peningkatan jalan Tanjung Geres - Pohgading - Pringgabaya dengan total panjang 10 kilometer.
Sedangkan di Pulau Sumbawa, ada enam kegiatan, yakni lanjutan peningkatan Jalan Polamata - Jelenga di Kabupaten Sumbawa Barat dengan anggaran "multiyears". Jalan ini merupakan program lanjutan tahun 2023 sepanjang 2,1 kilometer dan saat ini dilanjutkan 2,3 kilometer.
Selanjutnya lanjutan pembangunan Jalan Tepal - Baturotok sepanjang 9,7 kilometer dengan satu buah jembatan baru. Rekontruksi Batudulang - Tepal sepanjang 4, 7 kilometer akses menuju Baturotok.
"Pembangunan ini sesuai arahan Pak Menteri untuk kita mengakses ke Baturotok karena kita tahu jalan kesana sangat kesulitan akses-nya, terpencil terutama untuk ibu hamil, kebutuhan fasilitas kesehatan itu sangat kasihan," terangnya.
Kemudian peningkatan jalan Lendangluar - Teladan dengan panjang 7,4 kilometer. Di tahun 2023 sudah dikerjakan 1,5 kilometer dan penyesuaian akses Jalan Samota dengan panjang 1,28 kilometer dan 250 meter jembatan.
"Jembatan ini terdiri empat jembatan, yakni Jembatan Ai Bari 1, Jembatan Ai Bari 2, Jembatan Ai Bari 3, dan Jembatan Ai Bari 4 dan menurut Bupati Sumbawa disebut jembatan terpanjang di NTB. Karena posisinya ada di Teluk Samota. Ke depan ini mendukung akses wisata dan akses Pelabuhan Ai Limbung," ujar Indra.
Baca juga: Kemen PUPR sebut WWF percepat realisasi target SDGs
Baca juga: World Water Forum bisa bentuk kemitraan konservasi air global
Indra mengatakan total anggaran untuk membangun 12 titik jalan di NTB pada tahun 2024 ini mencapai Rp200 miliar lebih. Hampir sama dengan anggaran jalan yang telah selesai di bangun di tahun 2023 dan diresmikan Presiden Jokowi sebesar Rp211,84 miliar. Meski demikian, ditegaskan-nya jalan yang di bangun melalui JID ini merupakan usulan dari Pemda ke Kementerian PUPR.
"Jadi usulan ini harus didasari kesiapan Pemda dalam menyiapkan kriteria misalkan dokumen lingkungan, kesiapan lahan dan kesiapan detail desain-nya. Kalau belum ada masuk, berarti belum disetujui untuk itu," katanya.