Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan program pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di kawasan Tanjung Karang Mataram terus berproses dan saat ini masih tahap proses lelang/tender internasional.
"Tahun 2025 tahapnya masih proses tender tingkat internasional, sedangkan untuk pembangunan fisik ditargetkan mulai dilaksanakan tahun 2026," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan proses lelang pembangunan Ipal komunal dijadwalkan berlangsung selama satu tahun, kondisi itu terjadi karena lelang dilakukan berskala internasional dengan anggaran lebih dari Rp1 triliun.
Baca juga: Ipal komunal Mataram ditender internasional Rp1,3 triliun
Tender proyek pembangunan Ipal komunal tersebut dilakukan untuk dua kegiatan yaitu satu jaringan dan satu lagi WWTP (wastewater treatment plant) atau Ipal," katanya.
Menurutnya, selama proses lelang Pemkot Mataram tidak melakukan kegiatan atau tahapan apapun karena semua proses sudah selesai.
Namun demikian, Pemerintah Kota Mataram bertanggung jawab terhadap keamanan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat Ipal komunal di wilayah Tanjung Karang.
Luas lahan yang disiapkan Pemerintah Kota Mataram untuk pembangunan Ipal komunal itu sekitar 3,5 hektare di Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela.
Baca juga: Warga Mataram diajak dukung pembangunan IPAL komunal induk
Penjagaan yang dilakukan terhadap lahan tersebut dalam bentuk dipagar untuk mengantisipasi adanya warga yang buang sampah ke lokasi tersebut, selain itu mengantisipasi adanya warga yang ingin memanfaatkan lahan itu sementara.
"Lahan tersebut kami jaga agar jangan sampai ada orang buang sampah, atau mau menggunakan lahan itu. Kemarin pernah ada yang mau menggunakan untuk menyimpan barang bekas, tetapi langsung kami tertibkan," katanya.
Pembangunan IPAL komunal yang direncanakan itu, tambahnya, untuk mengelola limbah rumah tangga secara terpusat. Proyek awal ditargetkan di Kecamatan Ampenan dan Sekarbela, yang dapat melayani 13.500 sambungan rumah tangga.
Baca juga: Sebanyak 13.000 rumah di Mataram sasaran pertama sambungan IPAL komunal
Tujuan dari proyek tersebut untuk menciptakan sistem sanitasi yang baik dan aman di Kota Mataram dengan mengolah limbah rumah tangga secara terpadu.
Lale memastikan proyek Ipal komunal itu tidak terkena refocusing anggaran dari pemerintah pusat sebab proyek dengan nilai sebesar Rp1 triliun lebih tersebut merupakan pinjaman sehingga akan tetap berjalan.
"Anggaran yang kena refocusing untuk APBN dan APBD, sedangkan proyek Ipal komunal bersumber dari dana pinjaman bank dunia sehingga tidak terdampak," katanya.
Baca juga: Tim ADB dan BPPW NTB cek lokasi pembangunan IPAL Komunal Induk di Mataram
Baca juga: Sebanyak 4.000 rumah di Mataram jadi sasaran sambungan IPAL komunal