Jakarta (ANTARA) - Pakar ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan ketersediaan suplai bahan pangan menjadi kunci utama guna menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
"Caranya adalah dengan memastikan suplainya tersedia, dan itu harus sudah dilakukan jauh-jauh hari," kata Piter Abdullah dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dirinya mengatakan kenaikan harga pangan saat Idul Adha merupakan hal yang wajar, namun yang mesti diperhatikan yakni agar kenaikan tersebut tak terlalu tinggi, serta tak berpengaruh terhadap laju inflasi.
Ia menilai tantangan dalam menjamin ketersediaan suplai menjelang Idul Adha, yakni pada proses distribusi. Itu karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki dinamika infrastruktur yang berbeda di setiap wilayah.
Oleh karena itu dalam proses menjaga ketersediaan suplai, pemerintah mesti memperhatikan manajemen distribusi, sehingga pasokan bahan pokok di setiap wilayah bisa terpenuhi.
Selain itu, ia menyampaikan pemerintah juga harus menghitung secara seksama proyeksi kebutuhan pangan masyarakat, serta ketersediaan barang tersebut saat Idul Adha.
Menurutnya apabila stok yang ada berpotensi tidak dapat mencukupi kebutuhan nasional, pemerintah perlu mencari alternatif lain, salah satunya dengan membuka peluang impor.
Menurutnya apabila stok yang ada berpotensi tidak dapat mencukupi kebutuhan nasional, pemerintah perlu mencari alternatif lain, salah satunya dengan membuka peluang impor.
"Tapi harus tetap memperhitungkan kondisi dalam negeri, jangan sampai dilakukan impor pada saat suplai dari dalam negeri berlimpah," katanya.
Baca juga: Pasar rakyat digelar di Mataram sambut Idul Adha
Baca juga: Stok daging beku di Mataram siap penuhi untuk kebutuhan Idul Adha
Baca juga: Pasar rakyat digelar di Mataram sambut Idul Adha
Baca juga: Stok daging beku di Mataram siap penuhi untuk kebutuhan Idul Adha
Lebih lanjut, menurut dia guna mengoptimalkan stabilitas harga pangan saat Idul Adha, pemerintah daerah juga bisa mendukung hal tersebut melalui program pasar murah. Ia menilai program tersebut efektif guna menjaga harga bahan pokok tetap stabil di level pedagang.
"Pedagang ini kadang bandel, walaupun suplainya cukup tapi mereka memainkan harga. Untuk menghadapi permainan harga oleh mafia-mafia di pasar, pemerintah perlu untuk melakukan operasi pasar, turun ke pasar, jualan," katanya.