Stabilisasi harga bahan pokok jadi fokus utama

id Pilkada Jakarta,RIDO,Pasar Senen,Stabilitas harga,Infrastruktur pasar,Suswono

Stabilisasi harga bahan pokok jadi fokus utama

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono saat mengunjungi Pasar Jaya Senen, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024). ANTARA/HO-Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono

Jakarta (ANTARA) -

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono menyebutkan bahwa stabilisasi harga bahan pokok merupakan fokus utama pasangan RIDO yang tidak hanya akan memberikan dampak langsung bagi pedagang, tetapi juga mendukung pemulihan ekonomi masyarakat Jakarta.
Hal tersebut disampaikannya saat blusukan ke Pasar Jaya Senen, Jakarta Pusat, pada Senin, untuk mendengar langsung aspirasi dan keluhan para pedagang pasar tradisional, yang berperan vital sebagai pendorong ekonomi mikro di Jakarta.
Suswono menyebutkan stabilitas harga akan menjadi salah satu kebijakan strategis pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO)
dengan mekanisme yang memungkinkan keterjangkauan harga bagi konsumen tanpa merugikan pedagang kecil.
Dalam kunjungan tersebut, Suswono menyebutkan para pedagang menyampaikan berbagai isu yang selama ini mereka hadapi, termasuk ketidakstabilan harga bahan pokok, lonjakan harga daging impor dan keterbatasan fasilitas pendukung pasar.
"Para pedagang menggarisbawahi kenaikan harga daging, yang dalam beberapa bulan terakhir meningkat hampir 100 persen, telah menurunkan daya beli masyarakat secara signifikan," katanya.
Baca juga: Bawaslu NTB: Media massa pilar pengawasan partisipatif di pilkada 2024
Selain stabilitas harga, Menteri Pertanian periode 2009-2014 tersebut juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur dan fasilitas pasar, sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan usaha yang nyaman dan aman.
"Pasar tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pusat transaksi ekonomi, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya yang penting dalam kehidupan masyarakat," kata Suswono.

Baca juga: KPU akan menggelar rapimnas pilkada bersama Bawaslu pekan ini

Suswono juga menyebutkan pasar tradisional harus menjadi tempat yang representatif, di mana pedagang dan konsumen merasa nyaman untuk melakukan transaksi.
"Ini akan menjadi bagian dari upaya kami untuk merevitalisasi pasar tradisional sebagai pusat ekonomi mikro yang berdaya saing," katanya.