Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung kerjasama sister city yang dibangun antara Astana sebagai Ibu Kota Kazakhstan dengan IKN Nusantara sebagai Ibu Kota Indonesia.
"Kami menyambut niat baik ‘Sergek Project’ dari Kazakhstan untuk berinvestasi di IKN Nusantara," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa malam.
Menurut dia, hal itu menjadi catatan bersejarah bagi hubungan kedua negara. Kerjasama sister city itu juga memiliki makna tersendiri bagi Indonesia, untuk belajar banyak dari Kazakhstan yang berhasil membangun Astana sebagai ibu kota baru selama 25 tahun, sejak tahun 1998.
Selain itu, dia juga mendukung penuh perundingan ‘Bilateral Investment Treaty’ yang sedang berlangsung. Perundingan harus dapat terus berjalan dengan lancar dan kesepakatan dapat segera ditandatangani.
Bamsoet menjelaskan hubungan diplomatik antara Kazakhstan dan Indonesia sudah mencapai usia 31 tahun pada Juni 2024 atau sejak diresmikan pada 2 Juni 1993. Hubungan bilateral kedua negara diperkuat oleh adanya kemiripan antara kedua negara, yaitu keduanya sama-sama memiliki sumberdaya alam berlimpah, masyarakat yang majemuk, dan memiliki mayoritas Muslim moderat.
"Hubungan diplomatik antara kedua negara telah berkembang secara baik, positif, dan konstruktif. Kedua negara juga bersepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang seperti pertanian, industri, farmasi, gas dan minyak, transportasi, infrastruktur, dan pembuatan mesin," jelas Bamsoet setelah menerima kunjungan Duta Besar Kazakhstan untuk RI Serzhan Abdykarimov di Jakarta.
Baca juga: Ketua MPR mendorong Jampidum optimalisasikan keadilan restoratif
Baca juga: MPR pushes citizens to live healthy lives to increase competitiveness
Bamsoet juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan sosial budaya antara Indonesia dan Kazakhstan. Misalnya melalui pembukaan penerbangan langsung (direct flight) dari Astana ke Bali. Menjadi stimulus untuk peningkatan kerjasama yang lebih erat dan lebih luas antar kedua negara.
Kazakhstan memiliki peran penting bagi Indonesia, yakni sebagai penghubung dengan negara-negara di Asia Tengah. Pembukaan penerbangan langsung antara Indonesia - Kazakhstan akan sangat bermanfaat bagi konektifitas kedua negara. Tidak hanya bagi turis, melainkan juga bagi dunia usaha kedua negara.
"Kami menyambut niat baik ‘Sergek Project’ dari Kazakhstan untuk berinvestasi di IKN Nusantara," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa malam.
Menurut dia, hal itu menjadi catatan bersejarah bagi hubungan kedua negara. Kerjasama sister city itu juga memiliki makna tersendiri bagi Indonesia, untuk belajar banyak dari Kazakhstan yang berhasil membangun Astana sebagai ibu kota baru selama 25 tahun, sejak tahun 1998.
Selain itu, dia juga mendukung penuh perundingan ‘Bilateral Investment Treaty’ yang sedang berlangsung. Perundingan harus dapat terus berjalan dengan lancar dan kesepakatan dapat segera ditandatangani.
Bamsoet menjelaskan hubungan diplomatik antara Kazakhstan dan Indonesia sudah mencapai usia 31 tahun pada Juni 2024 atau sejak diresmikan pada 2 Juni 1993. Hubungan bilateral kedua negara diperkuat oleh adanya kemiripan antara kedua negara, yaitu keduanya sama-sama memiliki sumberdaya alam berlimpah, masyarakat yang majemuk, dan memiliki mayoritas Muslim moderat.
"Hubungan diplomatik antara kedua negara telah berkembang secara baik, positif, dan konstruktif. Kedua negara juga bersepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang seperti pertanian, industri, farmasi, gas dan minyak, transportasi, infrastruktur, dan pembuatan mesin," jelas Bamsoet setelah menerima kunjungan Duta Besar Kazakhstan untuk RI Serzhan Abdykarimov di Jakarta.
Baca juga: Ketua MPR mendorong Jampidum optimalisasikan keadilan restoratif
Baca juga: MPR pushes citizens to live healthy lives to increase competitiveness
Bamsoet juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan sosial budaya antara Indonesia dan Kazakhstan. Misalnya melalui pembukaan penerbangan langsung (direct flight) dari Astana ke Bali. Menjadi stimulus untuk peningkatan kerjasama yang lebih erat dan lebih luas antar kedua negara.
Kazakhstan memiliki peran penting bagi Indonesia, yakni sebagai penghubung dengan negara-negara di Asia Tengah. Pembukaan penerbangan langsung antara Indonesia - Kazakhstan akan sangat bermanfaat bagi konektifitas kedua negara. Tidak hanya bagi turis, melainkan juga bagi dunia usaha kedua negara.