Jakarta (ANTARA) - Para anggota dari grup band independen (indie) Clever Moose menceritakan pengalaman yang paling tak bisa terlupakan dalam tur konsernya di Malaysia, salah satunya adalah saling terpisah akibat adanya miskomunikasi.

“Dari berangkat saja sudah miskomunikasi. Yang satu ada di bandara mana, yang satu di terminal mana, beli tiket saja sudah H-1 di mana harganya sudah dua kali lipat,” kata pemain drum Clever Moose Edo Rusri saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center di Jakarta, Kamis.

Edo bercerita dalam perjalanan turnya ke Malaysia pada awal bulan Mei, seharusnya ketiga anggota Clever Moose berangkat langsung dari Jakarta menuju Penang menggunakan pesawat. Rute acara pun sudah tersusun jelas, bila tur konser bakal dimulai dari Penang, Ipoh, Kuala Lumpur baru ke Melaka yang letaknya berdekatan dengan negara Singapura.

Sayangnya karena para anggota saling terpisah di terminal bandara, Clever Moose harus melakukan perjalanan terlebih dahulu dari Kuala Lumpur ke Penang yang total jaraknya bisa mencapai lebih dari seribu kilometer.

“Harusnya di situ ada penerbangan dari Jakarta ke Penang, langsung ke atas. Jadi kita enggak perlu jalan darat dulu, dari Kuala Lumpur ke Penang itu totalnya 1.400-an kilometer, jalan darat dari Kuala Lumpur ke Penang sekitar 400 kilometer, dari Penang ke bawah sudah 1.100-an kilometer. Jadi, secara harfiah kayak tur,” ujar Edo Clever Moose. 

Gitaris sekaligus vokalis band beraliran middle eastern psych rock Faiz Marie menambahkan, meski harus menempuh jalur darat yang melelahkan semua terbayarkan karena suasana konser mereka yang asyik dan bersemangat.

Lelah mereka terbayarkan karena seluruh alat musik beserta penunjangnya disediakan oleh pihak penyelenggara dengan alat-alat yang jauh lebih layak sehingga ketiganya dapat menghibur penikmat musik yang hadir.

“Di panggung itu lebih asyik karena mereka (promotor) lebih peduli dengan barang mereka, jadi, enggak asal kasih barang, lebih proper (layak)," ucap Faiz.
 

Sementara bagi penggemar yang hadir, ketiganya sama-sama merasa takjub dengan antusias yang diberikan. Walaupun seluruh lagu telah usai dimainkan, penggemar mereka terus meminta lagu dimainkan kembali sampai hampir setengah jam.

“Kami tanya ini enggak apa-apa kalau diulang? Mereka minta main terus. Jadi, ya, sudah kita ulangi lagi mainnya,” kata Faiz.

Baca juga: Penyanyi Mahalini kembali ramaikan panggung Java Jazz Festival
Baca juga: Grup Band Harmoni musik DAY6 di gelaran Saranghaeyo Indonesia

Usai sukses menggelar ASEAN Tour di Malaysia, baik Faiz, Edo maupun Adam (pemain bas) sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan tur mereka ke sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand pada bulan Juni sampai Juli.

Dalam rangkaian tur, mereka membawakan delapan lagu yang dituangkan dalam sebuah album berjudul “Mediterranean Fuzz”,  tiap lagu mengajak pendengarnya untuk menikmati alunan musik perpaduan gambus dengan psychedelic rock.
 


 


Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024