Jakarta (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro mengemukakan bahwa guru yang melek digital menjadi kunci transformasi pendidikan di Kota Mojokerto, sehingga dapat meraih penghargaan sebagai Kota Transformatif kategori Transformasi Pembelajaran pada ajang Anugerah Merdeka Belajar (AMB) 2024.
“Transformasi guru di Kota Mojokerto itu di bidang digitalisasi, jadi tidak ada guru yang tidak melek informasi dan teknologi (IT). Seluruh pembelajaran sudah menggunakan proses digitalisasi, dan itu disebarluaskan kepada seluruh murid. Saat ini kita juga sudah mulai tertata smart city (kota pintar),” kata Ali saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Jumat malam.
Ia menegaskan, seluruh sekolah di Kota Mojokerto telah terhubung dengan internet, sehingga dipastikan semua siswa dan guru dapat melakukan proses belajar-mengajar secara digital.
“Sudah tidak ada yang tidak menggunakan internet, semua sudah tertampung dan teratasi,” ucapnya.
Menurut Ali, kecepatan menjadi kunci utama proses pembelajaran yang lebih merata di Kota Mojokerto.
“Intinya ada pada kecepatan, jadi kecepatan dalam proses pembelajaran. Seluruh bahan itu langsung bisa dibagikan secara merata kepada para pendidik,” ujar dia.
Kemendikbudristek memberi penghargaan kepada 51 pemerintah daerah pada puncak acara Anugerah Merdeka Belajar. Terdapat enam kategori penghargaan yang diberikan yaitu transformasi pembelajaran, transformasi SDM pendidikan, transformasi pengelolaan pendidikan, transformasi anggaran pendidikan, transformasi pendidikan vokasi, dan Program Indonesia Pintar (PIP).
"Hari ini kita memberikan penghargaan kepada 51 kepala daerah dari seluruh Indonesia yang terdiri atas gubernur, wali kota, dan bupati," kata Ketua Pelaksana Anugerah Merdeka Belajar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi.
Baca juga: Kurikulum Merdeka untuk seluruh anak di Indonesia
Baca juga: Mendikbudristek : Guru Penggerak agen perubahan dalam transformasi pendidikan
Hasbi juga menyampaikan, ada beberapa tujuan acara Anugerah Merdeka Belajar, salah satunya yakni menghargai kinerja pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang telah bergotong royong dengan pemerintah pusat untuk melaksanakan berbagai kebijakan strategis pendidikan yang telah dilaksanakan sejak 2020 hingga saat ini.
"Selain itu, kita juga ingin mendorong pemda untuk berbagi praktik baik dengan pemda yang lain, sehingga nanti kebijakan Merdeka Belajar ini akan semakin meluas pelaksanaannya di berbagai daerah," ujarnya.
“Transformasi guru di Kota Mojokerto itu di bidang digitalisasi, jadi tidak ada guru yang tidak melek informasi dan teknologi (IT). Seluruh pembelajaran sudah menggunakan proses digitalisasi, dan itu disebarluaskan kepada seluruh murid. Saat ini kita juga sudah mulai tertata smart city (kota pintar),” kata Ali saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Jumat malam.
Ia menegaskan, seluruh sekolah di Kota Mojokerto telah terhubung dengan internet, sehingga dipastikan semua siswa dan guru dapat melakukan proses belajar-mengajar secara digital.
“Sudah tidak ada yang tidak menggunakan internet, semua sudah tertampung dan teratasi,” ucapnya.
Menurut Ali, kecepatan menjadi kunci utama proses pembelajaran yang lebih merata di Kota Mojokerto.
“Intinya ada pada kecepatan, jadi kecepatan dalam proses pembelajaran. Seluruh bahan itu langsung bisa dibagikan secara merata kepada para pendidik,” ujar dia.
Kemendikbudristek memberi penghargaan kepada 51 pemerintah daerah pada puncak acara Anugerah Merdeka Belajar. Terdapat enam kategori penghargaan yang diberikan yaitu transformasi pembelajaran, transformasi SDM pendidikan, transformasi pengelolaan pendidikan, transformasi anggaran pendidikan, transformasi pendidikan vokasi, dan Program Indonesia Pintar (PIP).
"Hari ini kita memberikan penghargaan kepada 51 kepala daerah dari seluruh Indonesia yang terdiri atas gubernur, wali kota, dan bupati," kata Ketua Pelaksana Anugerah Merdeka Belajar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi.
Baca juga: Kurikulum Merdeka untuk seluruh anak di Indonesia
Baca juga: Mendikbudristek : Guru Penggerak agen perubahan dalam transformasi pendidikan
Hasbi juga menyampaikan, ada beberapa tujuan acara Anugerah Merdeka Belajar, salah satunya yakni menghargai kinerja pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang telah bergotong royong dengan pemerintah pusat untuk melaksanakan berbagai kebijakan strategis pendidikan yang telah dilaksanakan sejak 2020 hingga saat ini.
"Selain itu, kita juga ingin mendorong pemda untuk berbagi praktik baik dengan pemda yang lain, sehingga nanti kebijakan Merdeka Belajar ini akan semakin meluas pelaksanaannya di berbagai daerah," ujarnya.