Mataram (Antara NTB) - Sebanyak 60 orang personel TNI Korem 162 Wira Bhakti Nusa Tenggara Barat menjalani tes urine atau tes narkoba sebagai antisipasi peredaran narkoba dikalangan prajurit.
Pasi Intelrem 162/WB Mayor Inf I Wayan Notes mengatakan kegiatan tes urine ini dilaksanakan oleh Staf Intelrem 162/WB dan Denkesyah Mataram dalam rangka pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di kalangan Prajurit khususnya Korem 162/WB dan jajaran.
"Peredaran Narkoba saat ini tidak hanya menyasar daerah pariwisata ataupun kalangan masyarakat umum namun juga sudah menyasar desa-desa hingga ke kota-kota dengan sistematis," kata Wayan dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa.
Dijelaskannya pemeriksaan urine kali ini dilaksanakan terhadap 66 orang Prajurit dari dua satuan yakni Ajenrem sendiri dan Denzibang Mataram terdiri dari 9 Perwira, 34 orang Bintara, 5 orang Tamtama dan 18 orang PNS.
"Hasilnya nihil, tidak ada," ujarnya.
Pemeriksaan urine dilaksanakan secara dadakan dengan tidak menentukan satuan yang akan diperiksa. Karena tes urine ini sifatnya dadakan dengan tidak mengumumkan satuan mana yang akan diperiksa lebih dahulu dengan harapan agar memberikan efek kejut terhadap Prajurit yang coba-coba untuk menggunakan barang haram itu.
"Semoga dengan pemeriksaan rutin ini membuat para prajurit berpikir untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum karena sanksi tegas sudah jelas kepada pengguna ataupun pengedar Narkoba," tandasnya. (*)
Pasi Intelrem 162/WB Mayor Inf I Wayan Notes mengatakan kegiatan tes urine ini dilaksanakan oleh Staf Intelrem 162/WB dan Denkesyah Mataram dalam rangka pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di kalangan Prajurit khususnya Korem 162/WB dan jajaran.
"Peredaran Narkoba saat ini tidak hanya menyasar daerah pariwisata ataupun kalangan masyarakat umum namun juga sudah menyasar desa-desa hingga ke kota-kota dengan sistematis," kata Wayan dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa.
Dijelaskannya pemeriksaan urine kali ini dilaksanakan terhadap 66 orang Prajurit dari dua satuan yakni Ajenrem sendiri dan Denzibang Mataram terdiri dari 9 Perwira, 34 orang Bintara, 5 orang Tamtama dan 18 orang PNS.
"Hasilnya nihil, tidak ada," ujarnya.
Pemeriksaan urine dilaksanakan secara dadakan dengan tidak menentukan satuan yang akan diperiksa. Karena tes urine ini sifatnya dadakan dengan tidak mengumumkan satuan mana yang akan diperiksa lebih dahulu dengan harapan agar memberikan efek kejut terhadap Prajurit yang coba-coba untuk menggunakan barang haram itu.
"Semoga dengan pemeriksaan rutin ini membuat para prajurit berpikir untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum karena sanksi tegas sudah jelas kepada pengguna ataupun pengedar Narkoba," tandasnya. (*)