Sebanyak 2.798 peuji lolos tes Uji Kemahiran Bahasa Indonesia

id Ukbi ntt,Peuji,Uji Kemahiran Bahasa Indonesia

Sebanyak 2.798 peuji lolos tes Uji Kemahiran Bahasa Indonesia

Sesi community talk bersama Kelompok Belajar Bahasa Isyarat Indonesia dalam kegiatan bernama Wana Rhapsodya dan bertajuk 'Bergembira Bersama di Parapuar' yang digelar BPOLBF di Natas Parapuar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), (ANTARA/Gecio Viana)

Kupang (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat 2.798 peuji telah lolos tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sepanjang tahun 2024.

“Tahun ini ada 2.798 peuji yang lolos dari sekitar 6.000-an yang ikut tes UKBI di BBP NTT,” kata Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) UKBI Rafli Ubit Pinka di Kupang, Jumat.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan karena pada 2021 dan 2022 ada 367 dan 771 peuji yang lolos. Adapun pada 2023 terdapat 2763 peuji yang lolos UKBI.

Baca juga: Badan Bahasa selesaikan entri 200 ribu kosakata di KBBI

Rafli menerangkan tes UKBI penting dilaksanakan karena untuk mengukur kemahiran dalam berbahasa Indonesia.

Tes ini mampu mengukur kemampuan individu dalam berbahasa Indonesia secara objektif, mencakup aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.

“Sertifikat UKBI juga dapat berguna untuk melamar pekerjaan, pengajuan beasiswa, dan pemetaan tingkat literasi,” terang Rafli.

Baca juga: Festival Handai ajang mengajak warga asing bertutur bahasa Indonesia

Rafli mengatakan sejak 2021 tes UKBI telah dilakukan secara daring, sehingga peuji dari daerah tidak perlu datang langsung ke Kupang,” katanya.

“Tapi, bagi peuji yang berdomisili di Kupang bisa mengikuti langsung UKBI di BBP NTT,” tambah Rafli.

BBP NTT terus mengupayakan sosialisasi terkait UKBI karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan dan pentingnya tes ini.

“Karena itu, pelayanan dan pendampingan UKBI dari BBP NTT sifatnya gratis,” kata Rafli.

Hal ini sebagai tanda komitmen BBP NTT untuk melayani sebanyak-banyaknya masyarakat dan instansi yang membutuhkan pendampingan UKBI.

Baca juga: Perpusnas mendorong pengajaran Bahasa Indonesia di Rusia
Baca juga: 1.000 kosakata bahasa daerah NTB bakal masuk KBBI
Baca juga: Bagian kosakata Bahasa Sasak masuk ke KBBI
Baca juga: BPPB mencetak KBBI Braille untuk penyandang disabilitas netra