Jakarta (ANTARA) - Maucash, penyedia layanan pembiayaan yang merupakan perusahaan ventura bersama antara PT Astra International Tbk dan WeLab, menargetkan portofolio pembiayaan perseroan dalam ekosistem ASTRA naik menjadi 35 persen tahun ini melalui kolaborasi dengan Astra Agro Lestari.
“Kalau dari penjualan kami saat ini di ASTRA pada angka 25 persen. Harapannya bersama AAL (Astra Agro Lestari) ini bisa bertambah ke 35 persen dari portofolio kami,” ujar Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan, di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan bahwa kerja sama tersebut rencananya menyasar pembiayaan untuk rantai pasok perkebunan sawit di beberapa daerah di Indonesia.
Hal tersebut, katanya lagi, juga merupakan salah satu upaya perseroan untuk menjaga agar masyarakat tidak terjebak pinjaman ilegal yang nantinya memberatkan para peminjam.
“Jangan sampai mereka ambil pinjaman yang bunganya tidak terbatas, kan kasian juga. Setidaknya (melalui Maucash) mereka didanai resmi terdaftar di OJK, jelas bunganya, dan diatur tenornya,” kata Indra pula.
Ia mengatakan bahwa rantai pasok yang dikelola Astra Agro Lestari pada usaha sawit tidak hanya terbatas pada minyak sawit (crude palm oil), tapi juga limbahnya, seperti inti (kernel) dan cangkang buah.
Menurutnya, hingga kini pendanaan yang telah disalurkan melalui kolaborasi tersebut cukup baik, meskipun kerja sama tersebut belum berjalan genap setahun.
“Kami ingin meningkatkan lagi karena kami ini baru jalan kurang lebih belum sampai setahun, makanya kami mau tambah lagi, mana sih sektor yang bisa lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya lagi.
Terkait portofolio Maucash lainnya di luar ekosistem ASTRA, yang kini tercatat lebih dari 70 persen, Indra menuturkan bahwa sebagian besar pembiayaan tersebut disalurkan untuk sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), logistik, dan retail.
Baca juga: Pemerintah harus tegas terhadap pabrik sawit tanpa kemitraan
Baca juga: Fasilitasi akses penyelesaian konflik koperasi di Kalteng
Pihaknya pun berupaya untuk memperkuat portofolio perseroan dengan merambah pada sektor-sektor lainnya.
“Kami tambah di sektor teknologi informasi, kesehatan, lalu pendanaan hotel. Itu bagian dari upaya kami memperluas portofolio agar tidak cuma itu-itu saja,” ujarnya pula.