Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siapkan pembentukan tim tanggap insiden penyusupan guna mencegah website pemerintah daerah disusupi konten judi "online".
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu, mengatakan, pembentukan tim tanggap ini disiapkan sesuai instruksi dari BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).
"Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi penyusupan konten judi online di website Pemerintah Kota Mataram," katanya.
Dikatakan, sesuai instruksi BSSN, pemerintah daerah didorong untuk membentuk tim tanggap insiden atau CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
Baca juga: Dinsos: Tak ditemukan penerima bansos di Mataram bermain judi online
Targetnya, pada 24 Juli 2024 Pemerintah Kota Mataram sudah memiliki tim yang langsung diasistensi oleh BSSN untuk merespon setiap serangan cyber yang terjadi.
"Termasuk situs atau konten judi online yang menyusup ke website resmi kita," katanya.
Menurutnya, CSIRT Kota Mataram beranggotakan sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menangkal serangan cyber di website pemerintah.
"Personelnya terdiri atas tenaga teknis pranata-pranata komputer yang ada di masing-masing OPD. Mereka akan kita latih dan didik untuk mengantisipasi setiap serangan cyber," katanya.
Baca juga: Penerima bansos di Mataram terindikasi ikut judi online bakal dicoret
Dikatakan, penyusupan situs judi online kerap menyasar website resmi pemerintah, tidak terkecuali beberapa website milik OPD Kota Mataram.
Beragam modus dilakukan oleh peretas dengan menyerang website Pemkot Mataram, dan serangan cyber ini sering berhasil karena Pemkot Mataram terlambat menyadarinya.
"Keberhasilan ini seperti ketika membuka website Pemkot Mataram, oleh hacker dialihkan ke situs judi online," katanya.
Karena itu, tambahnya, dengan dibentuknya CSIRT yang dibekali dengan SOP dan tata kelola penanggulangan serangan cyber bisa diantisipasi.
Baca juga: Kemenkominfo: Materi setop judi online turut digaungkan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu, mengatakan, pembentukan tim tanggap ini disiapkan sesuai instruksi dari BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).
"Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi penyusupan konten judi online di website Pemerintah Kota Mataram," katanya.
Dikatakan, sesuai instruksi BSSN, pemerintah daerah didorong untuk membentuk tim tanggap insiden atau CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
Baca juga: Dinsos: Tak ditemukan penerima bansos di Mataram bermain judi online
Targetnya, pada 24 Juli 2024 Pemerintah Kota Mataram sudah memiliki tim yang langsung diasistensi oleh BSSN untuk merespon setiap serangan cyber yang terjadi.
"Termasuk situs atau konten judi online yang menyusup ke website resmi kita," katanya.
Menurutnya, CSIRT Kota Mataram beranggotakan sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menangkal serangan cyber di website pemerintah.
"Personelnya terdiri atas tenaga teknis pranata-pranata komputer yang ada di masing-masing OPD. Mereka akan kita latih dan didik untuk mengantisipasi setiap serangan cyber," katanya.
Baca juga: Penerima bansos di Mataram terindikasi ikut judi online bakal dicoret
Dikatakan, penyusupan situs judi online kerap menyasar website resmi pemerintah, tidak terkecuali beberapa website milik OPD Kota Mataram.
Beragam modus dilakukan oleh peretas dengan menyerang website Pemkot Mataram, dan serangan cyber ini sering berhasil karena Pemkot Mataram terlambat menyadarinya.
"Keberhasilan ini seperti ketika membuka website Pemkot Mataram, oleh hacker dialihkan ke situs judi online," katanya.
Karena itu, tambahnya, dengan dibentuknya CSIRT yang dibekali dengan SOP dan tata kelola penanggulangan serangan cyber bisa diantisipasi.
Baca juga: Kemenkominfo: Materi setop judi online turut digaungkan