Mataram (Antaranews NTB)- Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera mengusulkan alih fungsi lantai dua areal "Mataram Craft Center" (MMC) sebagai pusat jasa.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Kamis, mengatakan, usulan alih fungsi pemanfaatan lantai dua areal MCC itu dimaksudkan agar aset tersebut bisa digunakan secara maksimal.
"Sementara lantai satunya, tetap dimanfatakan untuk transkasi jual beli produk unggulan Mataram berupa kerajinan mutiara, emas dan perak," katanya.
Puluhan rumah toko (ruko) di MCC yang berada tepat di persimpangan Sekarbela menjadi sentra kerajian mutiara, emas dan perak selama ini memang selalu menjadi sorotan terhadap pemanfaatannya terutama lantai dua.
Sejak dibangun beberapa tahun lalu, areal tersebut kurang termanfaatkan meskipun setiap toko sudah ada penyewanya, tetapi para penyewa ini tidak memanfaatkan toko itu dengan berbagai alasan.
Akhirnya, para penyewapun memilih tetap berjualan dan melakukan transkasi pada tempat semula yakni di Gubuk Sekarbela atau sekitar 500 meter dari MCC.
Menurut Alwan, langkah yang diambil para penyewa itu dipicu karena beberapa faktor salah satunya, banyak konsumen yang enggan naik ke lantai dua sehingga pembeli sepi.
Padahal, selain berada pada kawasan strategis, MCC juga memiliki lahan parkir yang representatif baik bagi pengunjung maupun wisatawan.
"Karena itulah, kami akan usulkan agar lantai dua MCC bisa alih fungsi tidak hanya untuk penjualan mutiara, emas dan perak tetapi untuk jasa perkantoran. Yang kita usulkan alin fungsi, sedangkan namanya tetap MCC," katanya.
Dengan termanfaatkannya puluhan lokal ruko lantai dua MCC tersebut, bisa menjadi magnet sekaligus promosi terhadap keberadaan MCC.
Apalagi, dengan majunya dunia pariwisata di Mataram dan NTB secara umum, aktivitas di MCC juga mulai bergerak sejalan dengan pertumbuhan pariwisata.
"Sekarbela merupakan kawasan pertama yang menjadi sentra kerajinan mutiara sehingga selalu menjadi incaran bagi wisatawan meskipun terdapat banyak pusat oleh-oleh serupa," katanya.(*)
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Kamis, mengatakan, usulan alih fungsi pemanfaatan lantai dua areal MCC itu dimaksudkan agar aset tersebut bisa digunakan secara maksimal.
"Sementara lantai satunya, tetap dimanfatakan untuk transkasi jual beli produk unggulan Mataram berupa kerajinan mutiara, emas dan perak," katanya.
Puluhan rumah toko (ruko) di MCC yang berada tepat di persimpangan Sekarbela menjadi sentra kerajian mutiara, emas dan perak selama ini memang selalu menjadi sorotan terhadap pemanfaatannya terutama lantai dua.
Sejak dibangun beberapa tahun lalu, areal tersebut kurang termanfaatkan meskipun setiap toko sudah ada penyewanya, tetapi para penyewa ini tidak memanfaatkan toko itu dengan berbagai alasan.
Akhirnya, para penyewapun memilih tetap berjualan dan melakukan transkasi pada tempat semula yakni di Gubuk Sekarbela atau sekitar 500 meter dari MCC.
Menurut Alwan, langkah yang diambil para penyewa itu dipicu karena beberapa faktor salah satunya, banyak konsumen yang enggan naik ke lantai dua sehingga pembeli sepi.
Padahal, selain berada pada kawasan strategis, MCC juga memiliki lahan parkir yang representatif baik bagi pengunjung maupun wisatawan.
"Karena itulah, kami akan usulkan agar lantai dua MCC bisa alih fungsi tidak hanya untuk penjualan mutiara, emas dan perak tetapi untuk jasa perkantoran. Yang kita usulkan alin fungsi, sedangkan namanya tetap MCC," katanya.
Dengan termanfaatkannya puluhan lokal ruko lantai dua MCC tersebut, bisa menjadi magnet sekaligus promosi terhadap keberadaan MCC.
Apalagi, dengan majunya dunia pariwisata di Mataram dan NTB secara umum, aktivitas di MCC juga mulai bergerak sejalan dengan pertumbuhan pariwisata.
"Sekarbela merupakan kawasan pertama yang menjadi sentra kerajinan mutiara sehingga selalu menjadi incaran bagi wisatawan meskipun terdapat banyak pusat oleh-oleh serupa," katanya.(*)