Lombok Timur (Antaranews NTB) - Perseroan Terbatas Bank Negara Indonesia membuka kantor layanan di Kecamatan Sembalun agar bisa memberikan pelayanan maksimal kepada warga yang tinggal di kaki Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kantor cabang pembantu yang berlokasi di Jalan Pariwisata, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur itu, diresmikan Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo, bersama Penjabat sementara (Pjs) Bupati Lombok Timur H Ahsanul Khalik, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Achris Sarwani, Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTB Farid Faletehan,di Sembalun, Rabu.

"Kantor layanan di Sembalun, salah satu upaya kami untuk ikut berkontribusi langsung dalam pembangunan di daerah ini," kata Anggoro.

Ia mengatakan BNI Kantor Cabang Pembantu Sembalun, sekaligus melengkapi tiga kantor cabang pembantu yang sudah beroperasi sebelumnya di Kabupaten Lombok Timur, yaitu BNI Selong, BNI Masbagik, dan BNI Labuhan Lombok.

Kehadiran BNI Kantor Cabang Pembantu Sembalun diharapkan dapat mengakomodasi keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dan optimal, baik dalam bentuk simpanan, pembiayaan serta berbagai kebutuhan keuangan lainnya.

Lebih lanjut, Anggoro menambahkan sebagai salah satu daerah dengan produksi bawang putih terbesar di Indonesia, pihaknya meyakini bahwa kehadiran BNI Sembalun akan dapat mendukung kebutuhan operasional para petani khususnya di sektor pembiayaan.

"Dapat kami informasikan bahwa sejak 2017, kami telah menyalurkan kredit usaha rakyat tani kepada lebih 700 petani senilai lebih dari Rp4,5 miliar," ujarnya.

Lebih dari itu, kata dia, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, BNI juga merealisasikan kegiatan bina lingkungan di Kecamatan Sembalun, dan di beberapa daerah lainnya di Kabupaten Lombok Timur.

Di Kecamatan Sembalun, BNI telah membangun 4 unit sumur dalam, bantuan 5 unit motor angkut roda 3 serta beberapa bantuan di bidang pendidikan lainnya.

"Saat ini, kami juga telah menyelesaikan pembangunan dan renovasi 15 unit rumah penginapan untuk mendukung ketersediaan akomodasi bagi para wisatawan yang ingin mendaki Gunung Rinjani," katanya.

Selain itu, BNI juga memiliki rumah edukasi tenaga kerja Indonesia yang berada di Desa Jenggik Utara, Kabupaten Lombok Timur, di mana tempat tersebut berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi para calon TKI dan keluarga TKI.

Salah satu anggota Himpunan Bank Milik Negara itu juga akan mengajak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, khususnya usaha perdagangan, seperti warung/toko kelontong untuk bergabung menjadi agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai), yaitu Agen46.

Dengan menjadi agen tersebut, menurut Anggoro, usaha mereka akan memperoleh tambahan pemasukan melalui berbagai aktivitas pembelian dan pembayaran tagihan yang dilakukan.

Saat ini, agen Laku Pandai BNI dapat melayani pembukaan rekening, setoran tunai, tarik tunai dan berbagai transaksi pembelian (pembelian pulsa, dll) serta pembayaran tagihan (tagihan Telkom, listrik, dll).

"Sampai dengan Februari 2018, di Lombok telah aktif lebih dari 274 Agen46, di mana khusus di Kabupaten Lombok Timur, terdapat lebih dari 34 agen," katanya.

Sementara itu, Pjs Bupati Lombok Timur H Ahsanul Khalik, mengajak warga Kecamatan Sembalun untuk menjauhi "bank shubuh" atau rentenir dan beralih meminjam ke bank karena sudah ada layanan BNI.

Sebab, selisih pengembalian di lembaga perbankan dengan rentenir cukup jauh. Misalnya pinjaman Rp5 juta di "bank rontok" sebutan rentenir, maka wajib dikembalikan Rp7 juta, sedangkan di bank resmi hanya Rp5,2 juta.

"Saya juga meminta BNI untuk memudahkan masyarakat Sembalun dalam memperoleh KUR," katanya. (*)

Pewarta : -
Editor : Awaludin
Copyright © ANTARA 2025