Desa Wisata Aik Berik di Kaki Gunung Rinjani Masuk 50 Besar ADWI 2024

id Desa Aik Berik,ADWI 2024,Gunung Rinjani,Wisata Alam Lombok,Pariwisata Indonesia,Kurleni Ukar

Desa Wisata Aik Berik di Kaki Gunung Rinjani Masuk 50 Besar ADWI 2024

Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, Kemenparekraf, Kurleni Ukar (kiri), menyerahkan penghargaan ADWI 2024 untuk Desa Wisata Aik Berik, yang diterima Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin, di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Wal)

Lombok Tengah (ANTARA) - Terletak di ujung utara Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), di bawah kaki Gunung Rinjani, Desa Aik Berik memancarkan keindahan alam yang memikat dan memiliki potensi wisata yang luar biasa.

Desa tersebut berhasil masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Prestasi itu mengukuhkan statusnya sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia.

Desa Aik Berik dikenal dengan hamparan persawahan yang hijau dan subur, dikelilingi oleh pemandangan spektakuler Gunung Rinjani.

Para pengunjung yang menginap di homestay lokal dapat menikmati pemandangan Instagramable, baik saat matahari terbit maupun saat matahari terbenam.

Tak hanya itu, kawasan ini juga dipenuhi oleh perkebunan buah tropis seperti pisang, manggis, durian, dan rambutan, yang menyajikan pengalaman agrowisata yang menyegarkan.

Kelebihan lain dari desa itu adalah keberadaan sekitar 826 hektar hutan negara yang dikelola oleh masyarakat dengan pola HKm. Hutan ini tidak hanya menambah keindahan pemandangan, tetapi juga menawarkan sekitar 10 air terjun yang menakjubkan.

Desa wisata itu bahkan mendapat julukan "Village of Springs" karena memiliki 77 sumber mata air dengan debit rata-rata 500 liter per detik dan "Village of Waterfalls" berkat kehadiran air terjun yang mengesankan.

Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, Kemenparekraf, Kurleni Ukar (tengah), mempraktikkan cara merangkai kerajinan rumput ketak yang menjadi salah satu kerajinan tangan khas Desa Wisata Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. (ANTARA/Wal)

Potensi Wisata dan Pengembangan

Penjabat (Pj) Kepala Desa Aik Berik, Tirto Handoyo, menyebutkan desanya tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memiliki keunggulan sebagai jalur resmi pendakian Gunung Rinjani dan bagian dari Global Geopark Network sejak 2018.

Namun, desa ini juga menghadapi beberapa tantangan, termasuk keterbatasan infrastruktur dan sinyal telepon selular.

Ia mengungkapkan bahwa dengan dukungan pariwisata, sekitar 770 warga desa terlibat sebagai tenaga kerja, termasuk mantan pekerja migran Indonesia (PMI) yang memiliki keterampilan bahasa asing.

"Itu menunjukkan bahwa pariwisata berperan penting dalam meningkatkan ekonomi lokal dan menyediakan lapangan kerja," ucapnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Aik Berik, Muhammad Rodian Fahlevi mengatakan, pihaknya juga aktif mempromosikan desa melalui berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube.

Salah satu promosi yang ditonjolkan adalah keunggulan yang dikenal luas, yakni air terjun Benang Kelambu yang unik karena hanya memiliki satu saudara di Jepang.

Air terjun itu terbentuk dari adanya patahan yang mengenai lapisan air tanah. Atau yang disebut dalam istilah geologi sebagai "aquifer layer fault".

Airnya juga sangat jernih dan dapat diminum langsung oleh pengunjung karena menurut para peneliti bahwa air yang keluar dari mata air membutuhkan proses setidaknya selama 200 tahun untuk muncul sebagai mata air.

Jadi ketika pengunjung mandi di Air Terjun Benang Kelambu, mereka dapat membayangkan bahwa mereka sedang dimanjakan oleh air yang telah berusia lebih dari 200 tahun.

Selain air terjun Benang Kelambu, terdapat berbagai atraksi lainnya seperti soft trekking, river tubing, kolam renang, dan budaya lokal seperti gendang belek dan tenun songket.

"Desa ini juga menyajikan kuliner lokal dan olahan kopi yang menggugah selera," ucap Rodian.

Seorang wisatawan mancanegara berkunjung ke Desa Wisata Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. (ANTARA/Wal)

Pengakuan dan Prospek Masa Depan

Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, Kemenparekraf, Kurleni Ukar, mengapresiasi pencapaian Desa Aik Berik yang masuk dalam 50 besar ADWI 2024.

Dengan tema "Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia," ADWI 2024 menilai desa-desa wisata berdasarkan daya tarik, amenitas, pemasaran digital, kembagaan, dan resiliensi.

Tujuan dari kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Selain itu, dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta).

Chef Vindex Tengker, Dewan Juri ADWI, juga menyoroti keunikan Desa Aik Berik dan potensi wisata alam yang tidak ditemukan di tempat lain.

Menurutnya, digitalisasi pemasaran dan penguatan kelembagaan akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi desa ini.

Baca juga: Menyelamatkan Gunung Rinjani Lombok dari polusi sampah
Baca juga: Sampah Gunung Rinjani Lombok bisa dicegah dengan konsep pendakian nol sampah

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini, mengingat Desa Aik Berik adalah satu-satunya dari NTB yang masuk dalam 50 besar ADWI 2024.

"Kita doakan semoga Desa Aik Berik bisa meraih posisi nomor satu di masa depan," ujarnya.

Dengan potensi yang melimpah dan pengembangan yang terus dilakukan, Desa Aik Berik berada di jalur yang tepat untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia.