Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provisi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan cakupan imunisasi polio tahap pertama di Mataram melampaui target dengan capaian 100,6 persen dari target sasaran riil 45.000 anak usia 0-7 tahun.
"Realisasi 100,6 persen tersebut menunjukkan komitmen tinggi pemerintah daerah (pemda) dan tenaga kesehatan dalam melindungi anak-anak dari penyakit polio," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Senin.
Dikatakan, proyeksi sasaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk sasaran vaksin di Kota Mataram sebanyak 62.023 anak. Tetapi setelah dilakukan validasi dan rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sasaran imunisasi polio di Kota Mataram ditetapkan 45.000 anak lebih.
"Jumlah tersebut ditetapkan menjadi sasaran riil dan menjadi target kita dan hasil pendataan terakhir dari kegiatan sweeping, cakupan kita 100,6 persen," sebutnya.
Baca juga: Mataram siapkan program "sweeping" imunisasi polio
Dengan melihat realisasi itu, katanya, anak-anak di Kota Mataram dengan usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari tidak ada yang belum mendapatkan imunisasi polio.
Sementara terkait cakupan imunisasi polio yang melebihi target, menurutnya, diperoleh dari anak yang berasal dari luar daerah, tapi bersekolah di Kota Mataram.
Sebagai pusat pendidikan, anak-anak yang sekolah di Kota Mataram juga berasal dari luar Kota Mataram sehingga sebagian dari mereka tercatat menjadi cakupan imunisasi di Kota Mataram.
Sementara saat pemberian imunisasi polio, petugas Dinkes tidak membedakan dari mana anak berasal. Tapi selama ada izin orang tua dan sekolah di Mataram, petugas memberikan tetes polio kepada sasaran.
"Jadi data mereka tetap masuk ke Mataram. Karena itulah, kita kelebihan cakupan 0,6 persen," katanya.
Baca juga: Sebanyak 35.353 anak di Mataram divaksin polio
Dengan capaian di atas 100 persen, lanjutnya, warga di Kota Mataram, terutama orang tua, memahami pentingnya pemberian imunisasi untuk anak.
"Imunisasi ini aman dan sudah banyak informasi bisa diakses dimanapun dan vaksin polio dipastikan aman dan pemberiannya pun tidak melalui injeksi sehingga minim risiko," katanya.
Di sisi lain, lanjut Emirald, untuk mencapai cakupan 100,6 persen imunisasi polio, Dinkes Kota Mataram sejak awal telah menyiapkan skenario layanan secara matang, antara lain memasifkan layanan imunisasi polio di fasilitas kesehatan seperti di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, dan sekolah, selama satu pekan sesuai jadwal Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio mulai 23-29 Juli 2024.
Selain itu selama lima hari yakni tanggal 30 Juli-3 Agustus 2024, kata dia, Dinkes menurunkan tim dari 11 puskesmas se-Kota Mataram untuk melakukan sweeping melalui dari rumah ke rumah sasaran yang belum mendapatkan imunisasi polio.
"Untuk mencapai target 100 persen lebih, jauh-jauh hari kami juga menggencarkan sosialisasi tentang keamanan dan manfaat imunisasi polio secara masif ke masyarakat," katanya.
Baca juga: Dinkes siapkan 77.550 dosis vaksin polio di Mataram
"Realisasi 100,6 persen tersebut menunjukkan komitmen tinggi pemerintah daerah (pemda) dan tenaga kesehatan dalam melindungi anak-anak dari penyakit polio," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Senin.
Dikatakan, proyeksi sasaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk sasaran vaksin di Kota Mataram sebanyak 62.023 anak. Tetapi setelah dilakukan validasi dan rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sasaran imunisasi polio di Kota Mataram ditetapkan 45.000 anak lebih.
"Jumlah tersebut ditetapkan menjadi sasaran riil dan menjadi target kita dan hasil pendataan terakhir dari kegiatan sweeping, cakupan kita 100,6 persen," sebutnya.
Baca juga: Mataram siapkan program "sweeping" imunisasi polio
Dengan melihat realisasi itu, katanya, anak-anak di Kota Mataram dengan usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari tidak ada yang belum mendapatkan imunisasi polio.
Sementara terkait cakupan imunisasi polio yang melebihi target, menurutnya, diperoleh dari anak yang berasal dari luar daerah, tapi bersekolah di Kota Mataram.
Sebagai pusat pendidikan, anak-anak yang sekolah di Kota Mataram juga berasal dari luar Kota Mataram sehingga sebagian dari mereka tercatat menjadi cakupan imunisasi di Kota Mataram.
Sementara saat pemberian imunisasi polio, petugas Dinkes tidak membedakan dari mana anak berasal. Tapi selama ada izin orang tua dan sekolah di Mataram, petugas memberikan tetes polio kepada sasaran.
"Jadi data mereka tetap masuk ke Mataram. Karena itulah, kita kelebihan cakupan 0,6 persen," katanya.
Baca juga: Sebanyak 35.353 anak di Mataram divaksin polio
Dengan capaian di atas 100 persen, lanjutnya, warga di Kota Mataram, terutama orang tua, memahami pentingnya pemberian imunisasi untuk anak.
"Imunisasi ini aman dan sudah banyak informasi bisa diakses dimanapun dan vaksin polio dipastikan aman dan pemberiannya pun tidak melalui injeksi sehingga minim risiko," katanya.
Di sisi lain, lanjut Emirald, untuk mencapai cakupan 100,6 persen imunisasi polio, Dinkes Kota Mataram sejak awal telah menyiapkan skenario layanan secara matang, antara lain memasifkan layanan imunisasi polio di fasilitas kesehatan seperti di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, dan sekolah, selama satu pekan sesuai jadwal Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio mulai 23-29 Juli 2024.
Selain itu selama lima hari yakni tanggal 30 Juli-3 Agustus 2024, kata dia, Dinkes menurunkan tim dari 11 puskesmas se-Kota Mataram untuk melakukan sweeping melalui dari rumah ke rumah sasaran yang belum mendapatkan imunisasi polio.
"Untuk mencapai target 100 persen lebih, jauh-jauh hari kami juga menggencarkan sosialisasi tentang keamanan dan manfaat imunisasi polio secara masif ke masyarakat," katanya.
Baca juga: Dinkes siapkan 77.550 dosis vaksin polio di Mataram