Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Selebung melaksanakan gawe desa (Pelayanan integrasi) sebagai upaya pendekatan pelayanan kepada masyarakat.

"Dalam kegiatan ini dibuka pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) dan berbagai pelayanan lainnya, seperti pendaftaran beasiswa dan penuntasan anak putus sekolah," kata Kepala Desa Selebung, Kecamatan Batukliang Agus Kusuma Hadi di Lombok Tengah, Kamis.

Ia mengatakan bahwa konsep gawe desa ini adalah pelayanan terintegrasi untuk seluruh kebutuhan masyarakat, baik pelayanan Adminduk, pajak dan berbagai pelayanan lainnya, termasuk agenda pendaftaran bagi masyarakat yang putus sekolah untuk melanjutkan studi mereka.

“Desa Selebung mulai tahun ini mencanangkan masyarakat tidak boleh ada yang putus sekolah dengan alasan apapun," katanya.

Baca juga: Program "Gawe Desa" digelar di Lombok Tengah

Ia mengatakan saat ini masyarakat yang sudah mendaftar paket B 92 orang, paket C ada 36 orang. "Untuk melanjutkan studi ini gratis,” katanya.

Dalam program gawe desa ini pihak desa membuka pelayanan untuk pendaftaran beasiswa bagi warga yang ingin menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, karena dari desa menyiapkan beasiswa hingga semester delapan.

“Beasiswa hingga semester delapan ini juga kita ada pendampingan setiap minggu agar semangat untuk kuliah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Lombok Tengah Lalu Wiranata mengatakan bahwa gawe desa ini dilakukan sebagai upaya pemkab untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi Adminduk, pendidikan, kesehatan, sosial maupun lainnya.
 

“Selain itu, disediakan layanan sosial, pangan, pertanian hingga KB dan lainnya. Di Gawe Desa ini akan kami satukan,” katanya.

Ia mengemukakan bahwa pada tahun 2022, sebenarnya program ini sudah mulai dilakukan cukup komprehensif, bahkan program tersebut dikunjungi oleh UNICEF.

Pada 2023, diadopsi menjadi program nasional oleh badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas) RI dan diadakan di Papua juga.

“Awalnya gawe desa ini kami namakan gawe gubuk dan sudah diadopsi menjadi program nasional," katanya.


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024