Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat gerak cepat melakukan pengairan sawah melalui pompa atau pompanisasi di sejumlah titik sentra padi yang ada di daerah tersebut.

"Salah satu pengairan untuk lahan sawah yang dilakukan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian atau Ditjen PSP Kementan bersama Pemkab Subang yakni dilakukan di Desa Jatiragas, Kecamatan Patokbeusi," kata Dirjen PSP Kementan Andi Nuralamsyah dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Dia menyampaikan bahwa di daerah itu, pemerintah melakukan pemasangan pompa 6 inci sebanyak dua unit untuk menarik air dari sungai setempat ke saluran sawah sekunder yang luasnya mencapai 133 hektare.

Andi mengatakan bahwa selama ini wilayah tersebut merupakan wilayah penghasil padi tinggi dan dapat menyumbang kontribusi terhadap pangan nasional.

Namun, kata dia, saat ini kondisinya mengalami kekeringan sehingga petani tak berdaya dan tak bisa melakukan penanaman padi. Oleh karena itu, pemerintah terus menggencarkan program pompanisasi yang digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Mitigasi yang telah dilaksanakan di Desa Jatiragas Hilir seluas 133 hektare. Kami langsung memasang pompa sebanyak 2 unit agar sawah kering bisa dilakukan produksi," ujar Andi.

Ia menuturkan bahwa lokasi tersebut diairi dari aliran di Desa Barugbug yang terhubung langsung ke berbagai wilayah lainnya. Sebagian lahan lainnya bahkan sudah menjadi lahan sawah tadah hujan yang biasa diolah para petani setempat.

"Untuk antisipasi awal, lahan sawah tersebut sudah kami airi dan dilakukan langkah permanen dengan irigasi perpompaan yang saat ini sedang dibuat saluran," katanya.

Di sisi lain, lanjut Andi, jajaran Dinas Pertanian Subang terus melakukan identifikasi terhadap lahan mana saja yang mengalami kekeringan parah sehingga dapat dilakukan pemasangan pompa dari saluran air terdekat.

"Untuk kondisi di lahan yang mengalami kekeringan lainnya sedang diidentifikasi dinas setempat. Yang pasti kami di lapangan terus bekerja untuk kegiatan pompanisasi dan irigasi perpompaan," ucap Andi.

Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) di saat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia.

Mentan optimistis dengan pompanisasi dapat meningkatkan produksi beras dalam negeri di tengah ancaman kekeringan sehingga bisa mencapai swasembada bahkan lumbung pangan dunia.

Baca juga: Kementan buka kontak darurat pompa bagi petani
Baca juga: Kementan katakan langkah mendukung ketahanan pangan dalam negeri

Pompanisasi dijalankan Kementan sejak awal tahun 2024. Program itu sebagai solusi pengairan sawah yang dilakukan dengan menyedot air dari sungai atau embung menggunakan pompa, kemudian dialirkan melalui pipa ke ladang sawah.

"Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," kata Mentan.

 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024