Mataram (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan penelitian terhadap kawasan yang cocok untuk tanaman Kurma Datu, varietas kurma lokal yang tumbuh di Lombok Utara, agar budidaya tanaman gurun itu bisa diperluas ke berbagai wilayah.
"Penelitian kami untuk melihat di kawasan mana saja di NTB ini yang bisa ditanami kurma, karena hal itu ada kebutuhan hara," kata Kepala BRIDA NTB Lalu Suryadi di Mataram, Selasa.
Suryadi menuturkan proyek riset tersebut berlangsung hingga akhir tahun ini yang berpusat di Pulau Lombok dan meluas hingga ke Pulau Sumbawa.
Baca juga: Produk kurma Lombok Utara ikuti pameran kurma internasional di Abu Dhabi
Varietas Kurma Datu yang dapat berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim menarik minat para periset untuk mengungkap keunikan yang terkandung pada tanaman gurun tersebut.
Kawasan yang cocok untuk ditanami pohon kurma akan dibuatkan titik koordinatnya agar memudahkan para petani memperoleh informasi dalam membangun perkebunan kurma di Nusa Tenggara Barat.
"Kurma yang dibudidayakan di Timur Tengah berbuah musiman, sedangkan kurma yang tumbuh di Lombok tidak ada musim dan cocok dengan kondisi lingkungan," kata Suryadi.
Lombok Utara memiliki karakteristik tanah berpasir yang terbentuk akibat material erupsi Gunung Samalas pada tahun 1257. Unsur hara makro-mikro dari tumpahan gunung api purba itu membuat tanah di Lombok Utara mirip dengan kandungan tanah di Timur Tengah yang juga berupa pasir.
Baca juga: BRIDA NTB kaji karakteristik kurma datu tumbuh di Lombok Utara
Selain faktor tanah, kondisi suhu yang dingin saat malam dan panas ketika siang serta curah hujan rendah turut berpengaruh. Berbagai faktor alam itulah yang membuat varietas lokal Kurma Datu tumbuh subur dan berbuah lebat di Lombok Utara.
Buah Kurma Datu dari Lombok Utara menduduki peringkat tujuh dalam pameran kurma internasional Khalifa International Date Palm Award and Agricultural Innovation yang digelar Pemerintah Uni Emirat Arab di Abu Dhabi pada Oktober 2023.
Saat ini perkebunan kurma di Lombok Utara yang dikelola oleh Yayasan Ukhuwah Datu dengan sistem bagi hasil telah mencapai 1.000 batang pada lahan seluas 10 hektare. Jumlah pohon kurma di sana terus bertambah dan menjadi salah satu daya tarik bagi setiap wisatawan yang mengunjungi Pulau Lombok.
Baca juga: Butir-butir kurma dari Lombok Utara
"Penelitian kami untuk melihat di kawasan mana saja di NTB ini yang bisa ditanami kurma, karena hal itu ada kebutuhan hara," kata Kepala BRIDA NTB Lalu Suryadi di Mataram, Selasa.
Suryadi menuturkan proyek riset tersebut berlangsung hingga akhir tahun ini yang berpusat di Pulau Lombok dan meluas hingga ke Pulau Sumbawa.
Baca juga: Produk kurma Lombok Utara ikuti pameran kurma internasional di Abu Dhabi
Varietas Kurma Datu yang dapat berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim menarik minat para periset untuk mengungkap keunikan yang terkandung pada tanaman gurun tersebut.
Kawasan yang cocok untuk ditanami pohon kurma akan dibuatkan titik koordinatnya agar memudahkan para petani memperoleh informasi dalam membangun perkebunan kurma di Nusa Tenggara Barat.
"Kurma yang dibudidayakan di Timur Tengah berbuah musiman, sedangkan kurma yang tumbuh di Lombok tidak ada musim dan cocok dengan kondisi lingkungan," kata Suryadi.
Lombok Utara memiliki karakteristik tanah berpasir yang terbentuk akibat material erupsi Gunung Samalas pada tahun 1257. Unsur hara makro-mikro dari tumpahan gunung api purba itu membuat tanah di Lombok Utara mirip dengan kandungan tanah di Timur Tengah yang juga berupa pasir.
Baca juga: BRIDA NTB kaji karakteristik kurma datu tumbuh di Lombok Utara
Selain faktor tanah, kondisi suhu yang dingin saat malam dan panas ketika siang serta curah hujan rendah turut berpengaruh. Berbagai faktor alam itulah yang membuat varietas lokal Kurma Datu tumbuh subur dan berbuah lebat di Lombok Utara.
Buah Kurma Datu dari Lombok Utara menduduki peringkat tujuh dalam pameran kurma internasional Khalifa International Date Palm Award and Agricultural Innovation yang digelar Pemerintah Uni Emirat Arab di Abu Dhabi pada Oktober 2023.
Saat ini perkebunan kurma di Lombok Utara yang dikelola oleh Yayasan Ukhuwah Datu dengan sistem bagi hasil telah mencapai 1.000 batang pada lahan seluas 10 hektare. Jumlah pohon kurma di sana terus bertambah dan menjadi salah satu daya tarik bagi setiap wisatawan yang mengunjungi Pulau Lombok.
Baca juga: Butir-butir kurma dari Lombok Utara