Lombok Timur (Antaranews NTB) - "BUMN Bersinergi" menyiapkan 80 sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) sebagai pelengkap hunian sementara (huntara) di lokasi terdampak gempa yang ada di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
"BUMN Bersinergi" melalui Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Catur Budi Harto di Lombok Timur, Selasa, mengatakan pembangunan dari 80 sarana MCK sudah tersebar di enam desa yang menjadi lokasi huntara.
"Jadi satu set MCK sudah kita sertakan juga dengan tandon air. Dari sana, warga juga bisa memanfaatkannya sebagai sarana untuk mandi," kata Catur Budi Harto.
Hal itu diungkapkannya saat ditemui wartawan meninjau perkembangan pembangunan huntara bersama rombongan "BUMN Bersinergi" di Dusun Bawak Nao Daya, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
"Kalau di sini (Dusun Bawak Nao Daya), ada 13 unit. Sisanya tersebar di lokasi pembangunan huntara lainnya," ujarnya.
Selain sarana MCK, sistem sanitasi dari huntara juga turut disediakan. Hal tersebut tentunya untuk menjaga kebersihan lingkungan serta kesehatan warga selama berada di huntara.
Untuk Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, bangunan Huntara tersebar di enam desa, yakni Desa Sembalun Bumbung, Desa Sembalun Timba Gading, Desa Sembalun, Desa Sajang, Desa Sembalun Lawang, dan Desa Bilok Petung.
Target pembangunan huntara di enam desa yang ada di Kecamatan Sembalun, mencapai 700 unit dengan wilayah penyebaran ada di 18 lokasi terdampak gempa.
Namun dari target pembangunannya, bangunan yang memiliki desain khusus rumah ramah gempa (RRG) ini dikatakan baru terealisasi sebanyak 633 unit.
"Khusus untuk di lokasi ini (Dusun Bawak Enao Daya), ada 137 huntara. Tapi yang paling banyak itu ada di Sembalun Bumbung, di sana 200 huntara, sisanya tersebar di beberapa tempat lain," ujarnya.
Pembangunan huntara di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, PT BNI Tbk dikatakan sebagai koordinator pembangunannya.
Sinergitas BUMN untuk huntara di Sembalun, terbangun dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk. Untuk pekerjaan konstruksinya berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk.
"Dalam pembangunannya juga kita dibantu PLN untuk mengalirkan listriknya," ucap Catur Budi Harto.
Selain di Sembalun, "BUMN Bersinergi" membangun huntara di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Di sana telah terbangun sebanyak 271 huntara dengan sinergi yang terbangun antara PT Bank Mandiri Tbk dan PT Hutama Karya Tbk.
Untuk Kabupaten Lombok Barat, juga telah terbangun di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari. Di lokasi terdampak gempa ini telah terbangun sebanyak 300 unit huntara dengan sinergi yang terbangun antara PT BRI Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP) Tbk.
Begitu juga dengan lokasi terdampak gempa di Kabupaten Lombok Utara, di Desa Terengan, Kecamatan Pemenang. Sinergitas BUMN antara PT Pertamina Tbk dan PT Adhi Karya Tbk, telah terbangun sebanyak 207 unit huntara.
"BUMN Bersinergi" melalui Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Catur Budi Harto di Lombok Timur, Selasa, mengatakan pembangunan dari 80 sarana MCK sudah tersebar di enam desa yang menjadi lokasi huntara.
"Jadi satu set MCK sudah kita sertakan juga dengan tandon air. Dari sana, warga juga bisa memanfaatkannya sebagai sarana untuk mandi," kata Catur Budi Harto.
Hal itu diungkapkannya saat ditemui wartawan meninjau perkembangan pembangunan huntara bersama rombongan "BUMN Bersinergi" di Dusun Bawak Nao Daya, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
"Kalau di sini (Dusun Bawak Nao Daya), ada 13 unit. Sisanya tersebar di lokasi pembangunan huntara lainnya," ujarnya.
Selain sarana MCK, sistem sanitasi dari huntara juga turut disediakan. Hal tersebut tentunya untuk menjaga kebersihan lingkungan serta kesehatan warga selama berada di huntara.
Untuk Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, bangunan Huntara tersebar di enam desa, yakni Desa Sembalun Bumbung, Desa Sembalun Timba Gading, Desa Sembalun, Desa Sajang, Desa Sembalun Lawang, dan Desa Bilok Petung.
Target pembangunan huntara di enam desa yang ada di Kecamatan Sembalun, mencapai 700 unit dengan wilayah penyebaran ada di 18 lokasi terdampak gempa.
Namun dari target pembangunannya, bangunan yang memiliki desain khusus rumah ramah gempa (RRG) ini dikatakan baru terealisasi sebanyak 633 unit.
"Khusus untuk di lokasi ini (Dusun Bawak Enao Daya), ada 137 huntara. Tapi yang paling banyak itu ada di Sembalun Bumbung, di sana 200 huntara, sisanya tersebar di beberapa tempat lain," ujarnya.
Pembangunan huntara di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, PT BNI Tbk dikatakan sebagai koordinator pembangunannya.
Sinergitas BUMN untuk huntara di Sembalun, terbangun dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk. Untuk pekerjaan konstruksinya berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk.
"Dalam pembangunannya juga kita dibantu PLN untuk mengalirkan listriknya," ucap Catur Budi Harto.
Selain di Sembalun, "BUMN Bersinergi" membangun huntara di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Di sana telah terbangun sebanyak 271 huntara dengan sinergi yang terbangun antara PT Bank Mandiri Tbk dan PT Hutama Karya Tbk.
Untuk Kabupaten Lombok Barat, juga telah terbangun di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari. Di lokasi terdampak gempa ini telah terbangun sebanyak 300 unit huntara dengan sinergi yang terbangun antara PT BRI Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP) Tbk.
Begitu juga dengan lokasi terdampak gempa di Kabupaten Lombok Utara, di Desa Terengan, Kecamatan Pemenang. Sinergitas BUMN antara PT Pertamina Tbk dan PT Adhi Karya Tbk, telah terbangun sebanyak 207 unit huntara.