Mataram (ANTARA) - Ketiga calon gubernur (Cagub) Nusa Tenggara Barat berkomitmen melakukan pemerataan distribusi tenaga medis ke daerah-daerah terpencil maupun pulau terluar agar tidak lagi menumpuk di kawasan perkotaan.
Calon Gubernur NTB nomor urut 2 Zulkieflimansyah mengatakan distribusi tenaga medis tidak merata bukan hanya terjadi di pulau-pulau kecil, tetapi juga terjadi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
"Ada pulau-pulau kecil yang ketika kami ke sana puskesmasnya ada tetapi orangnya tidak ada, listrik tidak ada, jalan tidak ada, air tidak ada," ujarnya dalam debat terbuka putaran pertama calon gubernur dan wakil gubernur NTB di Mataram, Rabu.
Zulkieflimansyah mengaku dirinya telah belajar dari tentara angkatan laut yang merekrut perwira dari daerah setempat, sehingga ketidakbetahan ketika harus ditempatkan di daerah terpencil bisa diselesaikan.
Selain itu, pihaknya juga merencanakan dan sudah melakukan pemberian beasiswa serta perhatian khusus bagi daerah-daerah terpencil agar ada orang dari daerah atau desa setempat diberikan beasiswa untuk dididik menjadi bidan, perawat, bahkan dokter.
Baca juga: Esensi debat Pilkada NTB 2024, Pemilih wajib cerdas
Beasiswa yang diberikan diharapkan bisa menimbulkan rasa terima kasih di dalam diri penerima beasiswa untuk pulang kembali ke desa atau dusun masing-masing setelah mereka menyelesaikan studi.
"Mudah-mudahan dengan mendidik tenaga kesehatan yang berasal dari daerah setempat, maka ketimpangan atau kelangkaan tenaga kesehatan bisa kami atasi," kata Zulkieflimansyah.
Calon Gubernur NTB nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal menegaskan untuk melakukan pendekatan multi sektor terkhusus antara pendidikan dengan kesehatan.
Hal yang dilakukan adalah memetakan terlebih dulu kebutuhan tenaga medis untuk lima tahun maupun 10 tahun mendatang.
Dalam strategi pendidikan, beasiswa juga diberikan kepada sektor kesehatan sesuai yang dibutuhkan dan memprioritaskan penerima beasiswa di daerah terpencil.
"Hal yang penting lagi adalah memberi insentif, karena ada pengorbanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Kami harus memberikan insentif yang membuat mereka merasa nyaman untuk bekerja di situ yang layak dibandingkan dengan pengorbanan yang diberikan oleh yang bersangkutan," kata Iqbal.
Baca juga: Iqbal-Dinda tak defensif dan ofensif di debat perdana Pilkada NTB
Selain melakukan pemetaan dan pemberian beasiswa, Iqbal juga berjanji mengajukan formasi tambahan pegawai kepada pemerintah pusat untuk tenaga kesehatan di daerah terpencil.
Calon Gubernur NTB nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalilah mengaku sepakat dengan ide yang disampaikan oleh Zulkieflimansyah dan Iqbal dalam mengatasi permasalahan distribusi tenaga medis yang tidak merata.
Menurutnya, pemerintahan provinsi tidak mungkin bisa menyelesaikan kendala itu dengan jalur biasa saja untuk memenuhi seluruh kebutuhan kesehatan di Nusa Tenggara Barat.
"Secara masif mendorong dan menyekolahkan tenaga kesehatan itu memang harus kita lakukan, tidak saja dokter, psikologi juga sebenarnya kita perlu di puskesmas-puskesmas karena permasalahan kita juga banyak kalau bicara penyakit jiwa, stres, dan segala macam," kata Rohmi.
Lebih lanjut dia menekankan pentingnya keberadaan psikologi di setiap puskesmas dan bertekad agar pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten bekerja sama untuk memenuhi tenaga kesehatan yang adil di Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Rohmi-Firin siap mengikuti debat perdana Pilkada NTB 2024
Baca juga: Zul-Uhel tak punya persiapan khusus hadapi debat perdana Pilkada NTB 2024
Baca juga: Mengenal tiga pasangan calon kepala daerah NTB
Calon Gubernur NTB nomor urut 2 Zulkieflimansyah mengatakan distribusi tenaga medis tidak merata bukan hanya terjadi di pulau-pulau kecil, tetapi juga terjadi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
"Ada pulau-pulau kecil yang ketika kami ke sana puskesmasnya ada tetapi orangnya tidak ada, listrik tidak ada, jalan tidak ada, air tidak ada," ujarnya dalam debat terbuka putaran pertama calon gubernur dan wakil gubernur NTB di Mataram, Rabu.
Zulkieflimansyah mengaku dirinya telah belajar dari tentara angkatan laut yang merekrut perwira dari daerah setempat, sehingga ketidakbetahan ketika harus ditempatkan di daerah terpencil bisa diselesaikan.
Selain itu, pihaknya juga merencanakan dan sudah melakukan pemberian beasiswa serta perhatian khusus bagi daerah-daerah terpencil agar ada orang dari daerah atau desa setempat diberikan beasiswa untuk dididik menjadi bidan, perawat, bahkan dokter.
Baca juga: Esensi debat Pilkada NTB 2024, Pemilih wajib cerdas
Beasiswa yang diberikan diharapkan bisa menimbulkan rasa terima kasih di dalam diri penerima beasiswa untuk pulang kembali ke desa atau dusun masing-masing setelah mereka menyelesaikan studi.
"Mudah-mudahan dengan mendidik tenaga kesehatan yang berasal dari daerah setempat, maka ketimpangan atau kelangkaan tenaga kesehatan bisa kami atasi," kata Zulkieflimansyah.
Calon Gubernur NTB nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal menegaskan untuk melakukan pendekatan multi sektor terkhusus antara pendidikan dengan kesehatan.
Hal yang dilakukan adalah memetakan terlebih dulu kebutuhan tenaga medis untuk lima tahun maupun 10 tahun mendatang.
Dalam strategi pendidikan, beasiswa juga diberikan kepada sektor kesehatan sesuai yang dibutuhkan dan memprioritaskan penerima beasiswa di daerah terpencil.
"Hal yang penting lagi adalah memberi insentif, karena ada pengorbanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Kami harus memberikan insentif yang membuat mereka merasa nyaman untuk bekerja di situ yang layak dibandingkan dengan pengorbanan yang diberikan oleh yang bersangkutan," kata Iqbal.
Baca juga: Iqbal-Dinda tak defensif dan ofensif di debat perdana Pilkada NTB
Selain melakukan pemetaan dan pemberian beasiswa, Iqbal juga berjanji mengajukan formasi tambahan pegawai kepada pemerintah pusat untuk tenaga kesehatan di daerah terpencil.
Calon Gubernur NTB nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalilah mengaku sepakat dengan ide yang disampaikan oleh Zulkieflimansyah dan Iqbal dalam mengatasi permasalahan distribusi tenaga medis yang tidak merata.
Menurutnya, pemerintahan provinsi tidak mungkin bisa menyelesaikan kendala itu dengan jalur biasa saja untuk memenuhi seluruh kebutuhan kesehatan di Nusa Tenggara Barat.
"Secara masif mendorong dan menyekolahkan tenaga kesehatan itu memang harus kita lakukan, tidak saja dokter, psikologi juga sebenarnya kita perlu di puskesmas-puskesmas karena permasalahan kita juga banyak kalau bicara penyakit jiwa, stres, dan segala macam," kata Rohmi.
Lebih lanjut dia menekankan pentingnya keberadaan psikologi di setiap puskesmas dan bertekad agar pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten bekerja sama untuk memenuhi tenaga kesehatan yang adil di Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Rohmi-Firin siap mengikuti debat perdana Pilkada NTB 2024
Baca juga: Zul-Uhel tak punya persiapan khusus hadapi debat perdana Pilkada NTB 2024
Baca juga: Mengenal tiga pasangan calon kepala daerah NTB