Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tb. Lukman Djajadikusuma memaparkan kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 saat hadir sebagai salah satu narasumber dalam acara Seoul Olympic Legacy Forum 2024 di Seoul, Korea Selatan, Rabu.
Dihadiri 22 negara, acara tersebut membahas kesuksesan penyelenggaraan multievent internasional yang digelar di dua provinsi, dalam hal ini Sekjen KONI Pusat memberikan contoh salah satu multievent internasional yang dapat diselenggarakan sukses di dua provinsi adalah Asian Games XVIII Jakarta – Palembang 2018.
Pada 2018 Indonesia berhasil menjadi tuan rumah multievent internasional bergengsi se-Asia. Tuan rumah, Jakarta dan Palembang menjadi provinsi yang dinilai sangat strategis untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 baik dalam kesiapan arena, akomodasi, dan transportasi. Kedua provinsi mampu melayani 17.145 atlet dari 45 negara yang berlaga 40 cabang olahraga.
"Asian Games XVIII tahun 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang merupakan kebanggaan Indonesia. Multievent tersebut sangat pantas dijadikan rujukan untuk menyelenggarakan kejuaraan dengan tuan rumah lebih dari satu daerah. Semangat persatuan dan kolaborasi, disertai koordinasi yang baik menjadi sangat penting," kata Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Sebagaimana dijelaskan dalam forum, Lukman menekankan bahwa koordinasi penting sejak fase persiapan.
"Dalam mempersiapkan acara besar berskala internasional seperti Asian Games, perlu dikembangkan Rencana Induk, yang menjabarkan konsep keseluruhan tempat yang digunakan pada acara tersebut," ujar Lukman.
"Rencana Induk bukanlah rencana acara yang lengkap (yang dikembangkan pada fase Perencanaan Operasional), tetapi Rencana Induk memberikan semua masukan untuk menginformasikan tahap berikutnya dari proses perencanaan."
Sekjen KONI Pusat juga menerangkan tujuan Asian Games 2018.
"Tujuan Asian Games 2018 yaitu untuk membuktikan Indonesia pantas menjadi tuan rumah multievent olahraga, menjadikan olahraga sebagai gaya hidup masyarakat Indonesia, memimpin pengembangan dan pertumbuhan sarana prasarana olahraga, serta menciptakan warisan bagi generasi berikutnya," kata Lukman.
Baca juga: KONI Pusat apresiasi PODSI sukses gelar lomba nomor canoeing
Dengan visi menciptakan semangat dan transformasi untuk masyarakat, Lukman menjelaskan menjadi tuan rumah membuka ruang besar untuk mempromosikan keramah-tamahan serta budaya Indonesia.
"Adanya Asian Games 2018 yang sukses tentu memberikan warisan untuk tuan rumah, pertama terjadi transfer knowledge terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) tuan rumah. Mereka mendapatkan pengalaman penyelenggaraan multievent internasional, baik sebagai penyelenggara maupun pendukung misalnya penyedia layanan akomodasi, konsumsi, transportasi. Ini merupakan modal kita untuk mengembangkan Sport Tourism ke depan," kata Lukman.
Baca juga: KONI perkuat kerja sama dengan organisasi taekwondo Korea
Kedua, ia menjelaskan bahwa arena berstandar internasional yang disiapkan hingga digunakan pada Asian Games, sangat bermanfaat bagi pembinaan olahraga prestasi dan juga rekreasi.
"Pada penyelenggaraan program pembinaan maupun single/multievent nasional maupun internasional, yang dilakukan KONI Pusat maupun anggotanya, KONI Provinsi maupun induk cabang olahraga, venue tersebut sangat membantu," ujar Lukman.
"Ketiga tentunya warisan promosi tuan rumah, suksesnya multievent tertentu menjadi berbagai pihak ingat akan daerah tuan rumah. Hal ini penting bagi investasi ke depan."
Dihadiri 22 negara, acara tersebut membahas kesuksesan penyelenggaraan multievent internasional yang digelar di dua provinsi, dalam hal ini Sekjen KONI Pusat memberikan contoh salah satu multievent internasional yang dapat diselenggarakan sukses di dua provinsi adalah Asian Games XVIII Jakarta – Palembang 2018.
Pada 2018 Indonesia berhasil menjadi tuan rumah multievent internasional bergengsi se-Asia. Tuan rumah, Jakarta dan Palembang menjadi provinsi yang dinilai sangat strategis untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 baik dalam kesiapan arena, akomodasi, dan transportasi. Kedua provinsi mampu melayani 17.145 atlet dari 45 negara yang berlaga 40 cabang olahraga.
"Asian Games XVIII tahun 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang merupakan kebanggaan Indonesia. Multievent tersebut sangat pantas dijadikan rujukan untuk menyelenggarakan kejuaraan dengan tuan rumah lebih dari satu daerah. Semangat persatuan dan kolaborasi, disertai koordinasi yang baik menjadi sangat penting," kata Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Sebagaimana dijelaskan dalam forum, Lukman menekankan bahwa koordinasi penting sejak fase persiapan.
"Dalam mempersiapkan acara besar berskala internasional seperti Asian Games, perlu dikembangkan Rencana Induk, yang menjabarkan konsep keseluruhan tempat yang digunakan pada acara tersebut," ujar Lukman.
"Rencana Induk bukanlah rencana acara yang lengkap (yang dikembangkan pada fase Perencanaan Operasional), tetapi Rencana Induk memberikan semua masukan untuk menginformasikan tahap berikutnya dari proses perencanaan."
Sekjen KONI Pusat juga menerangkan tujuan Asian Games 2018.
"Tujuan Asian Games 2018 yaitu untuk membuktikan Indonesia pantas menjadi tuan rumah multievent olahraga, menjadikan olahraga sebagai gaya hidup masyarakat Indonesia, memimpin pengembangan dan pertumbuhan sarana prasarana olahraga, serta menciptakan warisan bagi generasi berikutnya," kata Lukman.
Baca juga: KONI Pusat apresiasi PODSI sukses gelar lomba nomor canoeing
Dengan visi menciptakan semangat dan transformasi untuk masyarakat, Lukman menjelaskan menjadi tuan rumah membuka ruang besar untuk mempromosikan keramah-tamahan serta budaya Indonesia.
"Adanya Asian Games 2018 yang sukses tentu memberikan warisan untuk tuan rumah, pertama terjadi transfer knowledge terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) tuan rumah. Mereka mendapatkan pengalaman penyelenggaraan multievent internasional, baik sebagai penyelenggara maupun pendukung misalnya penyedia layanan akomodasi, konsumsi, transportasi. Ini merupakan modal kita untuk mengembangkan Sport Tourism ke depan," kata Lukman.
Baca juga: KONI perkuat kerja sama dengan organisasi taekwondo Korea
Kedua, ia menjelaskan bahwa arena berstandar internasional yang disiapkan hingga digunakan pada Asian Games, sangat bermanfaat bagi pembinaan olahraga prestasi dan juga rekreasi.
"Pada penyelenggaraan program pembinaan maupun single/multievent nasional maupun internasional, yang dilakukan KONI Pusat maupun anggotanya, KONI Provinsi maupun induk cabang olahraga, venue tersebut sangat membantu," ujar Lukman.
"Ketiga tentunya warisan promosi tuan rumah, suksesnya multievent tertentu menjadi berbagai pihak ingat akan daerah tuan rumah. Hal ini penting bagi investasi ke depan."