Jakarta (ANTARA) - Unggulan kedua Iga Swiatek bangkit untuk mengejutkan unggulan kedelapan Barbora Krejcikova 4-6, 7-5, 6-2 dalam pertandingan pembukanya di WTA Finals Riyadh, Minggu malam (3/11).
Kemenangan itu merupakan yang pertama dalam dua bulan terakhir, membuat harapan Swiatek untuk merebut kembali peringkat pertama dari Aryna Sabalenka tetap hidup.
"Meskipun saya memainkan banyak pertandingan (latihan), saya agak lupa sejenak bagaimana rasanya merasakan semua itu, sedikit perbedaan stres dan emosi," kata Swiatek dikutip dari laman resmi WTA, Senin.
"Yang pasti, saya butuh waktu untuk beradaptasi. Yang terpenting adalah meskipun itu terjadi, saya berhasil melewatinya. Dan cukup sabar untuk menunggu hingga pulih."
Dalam musim yang dirusak oleh cedera, Krejcikova hanya memainkan 29 pertandingan sebelum mengikuti WTA Finals. Namun, tujuh di antaranya, semuanya kemenangan, terjadi di Wimbledon dan, berdasarkan aturan baru, ia lolos ke turnamen akhir tahun keduanya di nomor tunggal.
Krejcikova langsung menyerang dalam pertandingan pertamanya di WTA Finals musim ini. Ia mematahkan servis gim pembuka Swiatek ketika pemain berusia 23 tahun dari Polandia itu melancarkan pukulan forehand yang panjang.
Peluang terbaik Swiatek untuk menyamakan kedudukan datang saat Krejcikova melakukan servis pada kedudukan 3-2. Sebuah kesalahan ganda -- tanda pertama rasa gugup -- memberi Swiatek tiga break point. Namun, Krejcikova menyelamatkan semua servis lainnya untuk lolos dari set pertama.
Pada set kedua, Krejcikova kembali mengawali dengan cepat, mematahkan servis Swiatek pada dua servis gim pertamanya dan memimpin 3-0 yang tampaknya tak terkejar. Namun, tiba-tiba saja, setelah Swiatek mencetak dua break, kedudukan menjadi 3-3.
Baca juga: Petenis Naomi Osaka terpaksa akhiri karena cedera
Krejcikova melakukan servis untuk memaksakan tiebreak, tetapi Swiatek kembali menerobos. Ia mengonversi set point keduanya saat backhand Krejcikova melambung jauh. Setelah 107 menit, kedudukan menjadi satu sama -- dan kedua pemain telah memenangi 69 poin.
Momentum terus berlanjut bagi Swiatek saat ia mematahkan servis Krejcikova untuk memimpin 2-0, yang segera membengkak menjadi 5-0.
Swiatek memenangi 13 dari 17 gim terakhir. Secara keseluruhan, ia melakukan 10 ace dan menyelesaikan pertandingan dengan 40 winner dalam dua jam 32 menit pertandingan.
Baca juga: Petenis Aldila capai semifinal Wuhan Open usai kandaskan unggulan kedua
"Sejujurnya, saya hanya fokus untuk memasukkan bola. Saya perlu fokus pada hal-hal yang mudah. Sasaran utama saya adalah menjadi solid," ujar Swiatek.
"Saya senang saya menang karena pada awalnya saya merasa sedikit kesusahan."
Kemenangan itu merupakan yang pertama dalam dua bulan terakhir, membuat harapan Swiatek untuk merebut kembali peringkat pertama dari Aryna Sabalenka tetap hidup.
"Meskipun saya memainkan banyak pertandingan (latihan), saya agak lupa sejenak bagaimana rasanya merasakan semua itu, sedikit perbedaan stres dan emosi," kata Swiatek dikutip dari laman resmi WTA, Senin.
"Yang pasti, saya butuh waktu untuk beradaptasi. Yang terpenting adalah meskipun itu terjadi, saya berhasil melewatinya. Dan cukup sabar untuk menunggu hingga pulih."
Dalam musim yang dirusak oleh cedera, Krejcikova hanya memainkan 29 pertandingan sebelum mengikuti WTA Finals. Namun, tujuh di antaranya, semuanya kemenangan, terjadi di Wimbledon dan, berdasarkan aturan baru, ia lolos ke turnamen akhir tahun keduanya di nomor tunggal.
Krejcikova langsung menyerang dalam pertandingan pertamanya di WTA Finals musim ini. Ia mematahkan servis gim pembuka Swiatek ketika pemain berusia 23 tahun dari Polandia itu melancarkan pukulan forehand yang panjang.
Peluang terbaik Swiatek untuk menyamakan kedudukan datang saat Krejcikova melakukan servis pada kedudukan 3-2. Sebuah kesalahan ganda -- tanda pertama rasa gugup -- memberi Swiatek tiga break point. Namun, Krejcikova menyelamatkan semua servis lainnya untuk lolos dari set pertama.
Pada set kedua, Krejcikova kembali mengawali dengan cepat, mematahkan servis Swiatek pada dua servis gim pertamanya dan memimpin 3-0 yang tampaknya tak terkejar. Namun, tiba-tiba saja, setelah Swiatek mencetak dua break, kedudukan menjadi 3-3.
Baca juga: Petenis Naomi Osaka terpaksa akhiri karena cedera
Krejcikova melakukan servis untuk memaksakan tiebreak, tetapi Swiatek kembali menerobos. Ia mengonversi set point keduanya saat backhand Krejcikova melambung jauh. Setelah 107 menit, kedudukan menjadi satu sama -- dan kedua pemain telah memenangi 69 poin.
Momentum terus berlanjut bagi Swiatek saat ia mematahkan servis Krejcikova untuk memimpin 2-0, yang segera membengkak menjadi 5-0.
Swiatek memenangi 13 dari 17 gim terakhir. Secara keseluruhan, ia melakukan 10 ace dan menyelesaikan pertandingan dengan 40 winner dalam dua jam 32 menit pertandingan.
Baca juga: Petenis Aldila capai semifinal Wuhan Open usai kandaskan unggulan kedua
"Sejujurnya, saya hanya fokus untuk memasukkan bola. Saya perlu fokus pada hal-hal yang mudah. Sasaran utama saya adalah menjadi solid," ujar Swiatek.
"Saya senang saya menang karena pada awalnya saya merasa sedikit kesusahan."