Swiatek lolos dari tekanan Eala mencapai babak kedua Madrid Open

id Swiatek,Iga Swiatek,Eala,Madrid Open,WTA 1000

Swiatek lolos dari tekanan Eala mencapai babak kedua Madrid Open

Porsche Tennis Grand Prix 2025 in Stuttgart, 12.04.2025 Iga Świątek (POL)

Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Iga Swiatek terhindar dari kekalahan kedua atas Alexandra Eala dalam ajang WTA 1000 setelah bangkit dari ketertinggalan satu set dan satu break untuk menang atas remaja Filipina itu dengan 4-6, 6-4, 6-2.

"Tidak mudah untuk menemukan ritme dan merasakan waktu yang tepat, jadi saya senang karena saya cukup sabar," kata Swiatek usai laga, dikutip dari WTA, Kamis.

Sebelumnya, Swiatek menelan kekalahan mengejutkan dalam dua set langsung dari Eala di perempat final Miami dan di Madrid. Ia pun tampak akan kembali menelan kekalahan mengejutkan saat tertinggal satu set dan satu break, 6-4, 3-2.

Namun kali ini, petenis nomor dua dunia itu bangkit dan memenangi lima gim berturut-turut dari kedudukan 4-4 di set kedua sebelum memastikan kemenangan dalam waktu dua jam 15 menit.

Swiatek terhindar dari kekalahan pertamanya di ajang WTA 1000 dalam hampir empat tahun, setelah terakhir kali kalah di babak kedua turnamen dengan level tersebut di Cincinnati Open 2021.

Ia telah memenangi 58 pertandingan pembuka berturut-turut di ajang WTA Tour, termasuk United Cup dan WTA Finals sejak kekalahan round robin pertama dari Maria Sakkari di kejuaraan akhir 2021.

Swiatek mencatatkan 25 dari 57 kesalahan sendiri dalam pertandingan di set pertama, dan mengakhiri pertandingan dengan total 40 pukulan winner.

Ia memperbaiki servisnya -- memenangi 85 persen poin dari servis pertamanya setelah gagal menembus 60 persen di salah satu dari dua set pertama -- dan akhirnya mematahkan servis Eala tujuh kali dalam 16 kesempatan, menurut statistik WTA.

Baca juga: Petenis Paolini dan Navarro melaju ke babak kedua Stuttgart Open

"Saya senang dengan pertandingan ini, senang dengan cara saya berkompetisi," kata Eala.

"Tentu saja unggul satu set dan break adalah situasi yang bagus, tetapi Anda harus ingat bahwa ada orang lain di sisi lain lapangan. Terlebih lagi, juara Roland Garros beberapa kali. Ia juga bermain dengan baik... Hal-hal yang dapat dipelajari dan direnungkan."

Baca juga: Petenis Andreeva juara Indian Wells usai kalahkan Aryna Sabalenka

"Yang berbeda (antara Madrid dan Miami) adalah, menurut saya, ia bermain lebih baik di saat-saat penting, dan ia memiliki level yang sedikit lebih tinggi daripada saya di saat-saat tertentu dalam pertandingan," ujar petenis berusia 19 tahun itu.

Berusaha mencapai final pertamanya musim ini, Swiatek selanjutnya akan menghadapi lawan lain yang juga pernah menyulitkannya di masa lalu, yakni unggulan ke-31 Linda Noskova.

Meskipun Swiatek telah memenangi tiga pertemuan berturut-turut melawan Noskova sejak kalah darinya di Australian Open tahun lalu, dua dari pertandingan tersebut berlangsung tiga set.