Mataram (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengingatkan pengawas pemilu di wilayah itu untuk tetap menjaga integritas menjelang tahapan krusial Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur dan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima pada 27 Nopember 2024.
Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina melalui keterangan tertulis di Mataram, Minggu, mengatakan ada dua titik tekan yang disampaikan-nya pada pengawas kelurahan/desa (pkd) dan pengawas tempat pemungutan suara (ptps) yang jumlahnya 218 orang.
Baca juga: Bawaslu minta KPU Kota Bima kurangi kehadiran pendukung debat pilkada 2024
Pertama, pengawasan yang mengedepankan integritas bawaslu, dari unsur pimpinan, kesekretariatan, sampai tingkatan panwascam, pkd hingga ptps.
"Kita menjunjung tinggi integritas. Jangan sekali sekali mengabaikan soal integritas. Karena sukses tidaknya penyelenggaraan pilkada serentak 2024, salah satu faktornya adalah integritas kita dalam pengawasan," ujarnya pada apel siaga yang dihadiri seluruh jajaran Bawaslu Kota Bima, panwascam dan koordinator kesekretariatan hingga staf.
Kedua, dalam teknis pengawasan, semua tingkatan harus siaga dan menjaga kedisiplinan. Di mana, salah satu ujung tombak pengawasan saat pemungutan suara nanti adalah ptps.
Baca juga: Bawaslu Kota Bima pantau cetakan surat suara Pilkada 2024 di Jatim
Atina mengingatkan, agar 218 ptps yang sudah dilantik, lebih disiplin dengan datang awal waktu sehingga semua proses, sebelum, saat dan setelah pencoblosan dapat dipantau detail tiap potensi pelanggaran-nya.
"Karena posisinya sebagai ujung tombak, maka ptps harus memastikan tidak ada yang luput dari proses pengawasan. Jaga kesehatan dan kekompakan," ucapnya.
Apel siaga dihadiri Pj. Sekda Kota Bima, Supratman, Wakapolres Bima Kota, Kompol Herman, perwakilan Kodim 1606 Bima, sejumlah perwakilan OPD Kota Bima. Hadir juga sejumlah Organisasi kepemudaan (OKP), pokja yang dibentuk Bawaslu dan dua Koordinator Divisi (Kordiv). Idhar selaku Kordiv Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas dan Khairul Amar selaku Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Sengketa (P2PS).
Baca juga: Bawaslu Kota Bima merekomendasikan 1.608 pemilih diberi tanda khusus
Selain apel siaga, Bawaslu Kota Bima juga menggelar kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Terkumpul sedikitnya 35 kantong hasil donor peserta apel siaga.
Donor darah selain untuk kegiatan sosial, juga bermanfaat bagi kesehatan para pengawas. Setidaknya, dengan mendonor, mengurangi potensi penyakit pada para pengawas lapangan. Kesehatan mental juga terjaga.
“Jadi ketika melakukan pengawasan, kondisinya benar benar fit," ujar Atina.
Donor darah dimeriahkan UMKM Demokrasi, terdapat juga pembagian stiker sosialisasi terkait netralitas ASN, politik uang, mencegah hoaks dan ujaran kebencian di Pilkada 2024.
Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina melalui keterangan tertulis di Mataram, Minggu, mengatakan ada dua titik tekan yang disampaikan-nya pada pengawas kelurahan/desa (pkd) dan pengawas tempat pemungutan suara (ptps) yang jumlahnya 218 orang.
Baca juga: Bawaslu minta KPU Kota Bima kurangi kehadiran pendukung debat pilkada 2024
Pertama, pengawasan yang mengedepankan integritas bawaslu, dari unsur pimpinan, kesekretariatan, sampai tingkatan panwascam, pkd hingga ptps.
"Kita menjunjung tinggi integritas. Jangan sekali sekali mengabaikan soal integritas. Karena sukses tidaknya penyelenggaraan pilkada serentak 2024, salah satu faktornya adalah integritas kita dalam pengawasan," ujarnya pada apel siaga yang dihadiri seluruh jajaran Bawaslu Kota Bima, panwascam dan koordinator kesekretariatan hingga staf.
Kedua, dalam teknis pengawasan, semua tingkatan harus siaga dan menjaga kedisiplinan. Di mana, salah satu ujung tombak pengawasan saat pemungutan suara nanti adalah ptps.
Baca juga: Bawaslu Kota Bima pantau cetakan surat suara Pilkada 2024 di Jatim
Atina mengingatkan, agar 218 ptps yang sudah dilantik, lebih disiplin dengan datang awal waktu sehingga semua proses, sebelum, saat dan setelah pencoblosan dapat dipantau detail tiap potensi pelanggaran-nya.
"Karena posisinya sebagai ujung tombak, maka ptps harus memastikan tidak ada yang luput dari proses pengawasan. Jaga kesehatan dan kekompakan," ucapnya.
Apel siaga dihadiri Pj. Sekda Kota Bima, Supratman, Wakapolres Bima Kota, Kompol Herman, perwakilan Kodim 1606 Bima, sejumlah perwakilan OPD Kota Bima. Hadir juga sejumlah Organisasi kepemudaan (OKP), pokja yang dibentuk Bawaslu dan dua Koordinator Divisi (Kordiv). Idhar selaku Kordiv Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas dan Khairul Amar selaku Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Sengketa (P2PS).
Baca juga: Bawaslu Kota Bima merekomendasikan 1.608 pemilih diberi tanda khusus
Selain apel siaga, Bawaslu Kota Bima juga menggelar kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Terkumpul sedikitnya 35 kantong hasil donor peserta apel siaga.
Donor darah selain untuk kegiatan sosial, juga bermanfaat bagi kesehatan para pengawas. Setidaknya, dengan mendonor, mengurangi potensi penyakit pada para pengawas lapangan. Kesehatan mental juga terjaga.
“Jadi ketika melakukan pengawasan, kondisinya benar benar fit," ujar Atina.
Donor darah dimeriahkan UMKM Demokrasi, terdapat juga pembagian stiker sosialisasi terkait netralitas ASN, politik uang, mencegah hoaks dan ujaran kebencian di Pilkada 2024.