Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Baiq Sujihartini mengatakan, berbagai jenis ikan yang ditangkap masyarakat pada aliran sungai di kota ini masih layak konsumsi meskipun jadi tempat pembuangan sampah.
"Meskipun sejumlah warga katakan di sungai banyak sampah tapi setelah kita lakukan uji laboratorium membuktikan bahwa berbagai jenis ikan yang dihasilkan masyarakat dari memancing di sungai masih layak konsumsi," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Selasa.
Dalam kegiatan uji laboratorium pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Mataram. Untuk itu masyarakat tidak perlu ragu mengkonsumsi ikan hasil tangkapan dari sungai dan sampai saat ini belum ada warga yang terdampak akibat mengkonsumsi ikan sungai.
Sujihartini mengatakan, pihak LH bersama warga di pinggiran sungai aktif melakukan pembersihan sampah sehingga kalaupun ada isu-isu di daerah lain yang ikannya tercemar oleh sampah, di Mataram tidak sampai separah itu.
"Apalagi sampah yang ada di sungai kebanyakan berada di pinggir sungai tidak di airnya, dan itu tetap diangkut oleh petugas LH. Begitu juga dengan kawasan pantai," katanya.
Untuk jenis ikan air laut Mataram, lanjutnya, kualitasnya cukup terjamin termasuk kebersihannya. Kalaupun ada sampah, itu juga hanya ada di bagian pinggir pantai tidak dilaut.
Untuk bisa terus menjaga kebersihan pantai, pada puncak hari Nusantara tahun 2018, pada tanggal 17 Desember digalakkan pembersihan pantai agar ikan tidak terkontaminasi.
"Kita di Mataram, juga akan melaksanakan gerakan serupa," ujarnya.
Lebih jauh, Sujihartini menyebutkan, hasil tangkapan nelayan di Mataram untuk tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil tangkapan nelayan saat ini tercatat sebanyak 1,7 juta ton.
"Sementara tahun sebelumnya hanya 1,2 juta ton, dengan jenis tangkapan dominan ikan tongkol," sebutnya.
"Meskipun sejumlah warga katakan di sungai banyak sampah tapi setelah kita lakukan uji laboratorium membuktikan bahwa berbagai jenis ikan yang dihasilkan masyarakat dari memancing di sungai masih layak konsumsi," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Selasa.
Dalam kegiatan uji laboratorium pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Mataram. Untuk itu masyarakat tidak perlu ragu mengkonsumsi ikan hasil tangkapan dari sungai dan sampai saat ini belum ada warga yang terdampak akibat mengkonsumsi ikan sungai.
Sujihartini mengatakan, pihak LH bersama warga di pinggiran sungai aktif melakukan pembersihan sampah sehingga kalaupun ada isu-isu di daerah lain yang ikannya tercemar oleh sampah, di Mataram tidak sampai separah itu.
"Apalagi sampah yang ada di sungai kebanyakan berada di pinggir sungai tidak di airnya, dan itu tetap diangkut oleh petugas LH. Begitu juga dengan kawasan pantai," katanya.
Untuk jenis ikan air laut Mataram, lanjutnya, kualitasnya cukup terjamin termasuk kebersihannya. Kalaupun ada sampah, itu juga hanya ada di bagian pinggir pantai tidak dilaut.
Untuk bisa terus menjaga kebersihan pantai, pada puncak hari Nusantara tahun 2018, pada tanggal 17 Desember digalakkan pembersihan pantai agar ikan tidak terkontaminasi.
"Kita di Mataram, juga akan melaksanakan gerakan serupa," ujarnya.
Lebih jauh, Sujihartini menyebutkan, hasil tangkapan nelayan di Mataram untuk tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil tangkapan nelayan saat ini tercatat sebanyak 1,7 juta ton.
"Sementara tahun sebelumnya hanya 1,2 juta ton, dengan jenis tangkapan dominan ikan tongkol," sebutnya.