WARGA RUGI PULUHAN JUTA AKIBAT LUAPAN KALI JANGKOK

id

     Mataram, 10/3 (ANTARA) - Sebanyak delapan keramba berisi belasan ribu ikan air tawar jenis nila siap panen milik warga Kelurahan Karang Baru, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan hanyut terbawa derasnya air Kali Jangkok, sehingga mengakibatkan kerugian lebih dari Rp80 juta.

     Air kali jangkok meluap pada Sabtu sekitar pukul 13.30 WITA. Warga tidak sempat menyelamatkan kerambanya karena luapan air datang secara tiba-tiba.

     Luapan air Kali Jangkok disebabkan oleh volume kiriman air dari pegunungan Rinjani yang cukup besar, disamping hujan yang mengguyur Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram sejak Jumat (9/3) hingga Sabtu siang (10/3).

     Kali Jangkok merupakan salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sumber airnya berasal dari Gunung Rinjani, di Pulau Lombok.

     Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Lalu Alwan Basri, mengatakan, seluruh keramba yang hanyut itu terbuat dari besi beton dan dipatok dengan besi juga, namun tidak mampu menahan derasnya terjangan air.

     "Delapan keramba yang hanyut itu merupakan bantuan Pemkot Mataram. Padahal terbuat dari besi, begitu juga dengan patoknya. Tapi memang airnya masyaAllah besar dan deras," katanya.

     Ia memperkirakan, rata-rata satu keramba berisi 1.500 ekor ikan air tawar jenis nila. Sebanyak tiga keramba sudah siap panen oleh pemiliknya.

     Akibat hanyutnya keramba tersebut, kata Alwan, masing-masing pemilik mengalami kerugian sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta jika dihitung dengan nilai keramba sebesar Rp7 juta dan biaya pakan dan bibit sekitar Rp3 juta serta nilai ikan yang siap dipanen yang mencapai jutaan rupiah.

     "Ada keramba yang sudah bisa diselamatkan oleh warga di Kelurahan Ampenan. Tiga unit tersangkut di kali dan empat unit ditemukan sudah hanyut ke laut, tapi bisa ditarik oleh warga ke pinggir pantai. Semua ikannya sudah hilang," katanya.

     Alwan mengaku sudah menemui warga yang mengalami kerugian bersama Wali Kota Mataram H Ahyar, Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram dan sejumlah camat yang daerahnya terkena dampak luapan Kali Jangkuk.

     Menurut dia, warga yang menderita kerugian akan mendapatkan ganti rugi berupa bibit ikan nila, sedangkan ganti rugi biaya pakan akan dipertimbangkan.

     "Kami sudah membicarakan masalah ganti rugi dengan Kepala BPBD Kota Mataram. InsyAllah Senin (12/3), nanti kami berikan bantuan untuk bibit," ujarnya.

     Selain keramba milik warga Kota Mataram, luapan air Kali Jangkok, diperkirakan juga menghayutkan keramba yang berisi ikan nila milik warga Kabupaten Lombok Barat.

     Ikan air tawar yang hanyut tersebut menjadi rezeki bagi warga Kota Mataram karena selain tersangkut di sampah yang menumpuk di pinggir kali, ribuan ikan yang hanyut itu juga terdampar di pekarangan rumah warga yang terkena luapan air Kali Jangkuk.

     Luapan air Kali Jangkok yang cukup besar itu juga menggenangi ratusan rumah warga di sejumlah kelurahan di Kota Mataram, namun hanya berlangsung beberapa jam saja.

(*)