Jakarta (ANTARA) - Komunitas Srikandi Berkarya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) guna membahas peran komunitas dan teknologi dalam mendorong perubahan sosial serta strategi kolaboratif untuk melindungi perempuan di ruang digital.
“Kami berharap dapat mendorong diskusi produktif dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi perempuan," kata perwakilan Srikandi Berkarya Nur Rahma Citra dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Nur Rahma mengatakan, FGD ini menjadi forum diskusi mendalam terkait meningkatnya ancaman kekerasan berbasis gender online (KBGO) seperti pelecehan seksual, ancaman pemerkosaan, hingga penyebaran konten tanpa izin.
Diskusi ini juga menyoroti data Komnas Perempuan tahun 2023 yang menunjukkan bahwa KBGO merupakan bentuk kekerasan berbasis gender paling sering dilaporkan, dengan 838 kasus atau 66 persen dari total kasus kekerasan seksual.
Melalui tema “Kekerasan Seksual di Ruang Digital: Bagaimana Menciptakan Ruang Digital yang Aman dan Nyaman Bagi Perempuan untuk Bersuara, Berkarya, dan Berdaya?”, peserta FGD juga mendiskusikan tantangan hukum dan peran teknologi dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman.
Acara yang dihadiri oleh berbagai komunitas, mahasiswa, aktivis, serta perwakilan Kementerian terkait yang peduli terhadap isu perempuan dan kesetaraan gender ini juga menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam bentuk policy brief yang akan disampaikan kepada pemangku kebijakan terkait, guna memperkuat upaya melindungi hak perempuan korban KBGO.
"Hasil dari diskusi ini tidak hanya berhenti di ruangan, tetapi akan kami lanjutkan dengan langkah konkret demi mendukung pemberdayaan perempuan,” ujar Nur Rahma Citra.
Dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP), Srikandi Berkarya juga meluncurkan kampanye kreatif dengan berkolaborasi dengan Snaplab, penyedia layanan cetak foto digital dengan meluncurkan frame kolaborasi original Srikandi Berkarya dengan tajuk "Unframe Violence: Say Cheese, Stay Safe".
Frame kolaborasi ini merupakan inisiatif dari Snaplab dan Srikandi Berkarya untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam menciptakan karya visual yang menggambarkan harapan, kekuatan, dan keberanian perempuan yang telah menghadapi kekerasan.
Baca juga: KPPPA perkuat pentahelix cegah kekerasan di ranah digital
Salah satu elemen utama dalam kampanye kreatif ini adalah penggunaan frame foto original yang dirancang oleh Srikandi Berkarya.
Setiap frame mengandung pesan inspiratif seperti “The Future is Female” dan “Women Support Women”, yang bertujuan untuk menguatkan solidaritas perempuan dalam menghapus kekerasan.
Baca juga: peserta Pilkada 2024 diminta tidak berikan pernyataan seksis
Frame ini tersedia dalam beberapa desain unik, memberikan ruang bagi setiap individu untuk mengekspresikan dukungan mereka dalam cara yang kreatif.
Adapun kolaborasi antara Srikandi Berkarya dan Snaplab ini tersedia sejak 25 November 2024 hingga 8 Desember 2024, dan dapat ditemui di booth photobox milik SnapLab yang terletak di berbagai daerah, dari Kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, hingga Banda Aceh.