Mataram (ANTARA) - Direktur Pembinaan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Baharudin mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat dalam memberikan penguatan pendidikan inklusif dan akses pendidikan bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus.  

"Kami melihat upaya yang luar biasa dari Pemkot Bima untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata. Sinergi seperti ini menjadi contoh yang patut ditiru oleh daerah lain," ujarnya usai bertemu Penjabat Wali Kota Bima, Mukhtar melalui keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Selasa.  

Dalam pertemuan itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, Mukhtar ditemani Pj Sekda Kota Bima Supratman dan Kepala Dinas Dikpora Kota Bima. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas penguatan pendidikan inklusif dan akses pendidikan bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus di Kota Bima.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut vokasi tumbuhkan ekonomi lokal

Sementara Pj Wali Kota Bima Mukhtar, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan perhatian Kemendikbud terhadap Kota Bima. Ia menegaskan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama untuk mendukung pembangunan manusia seutuhnya.

"Kami terus berupaya menghadirkan program-program yang mendukung akses pendidikan yang merata dan berkualitas, terutama bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus," ujarnya.

Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk membahas implementasi program kerja sama, antara Kemendikbud, dan Pemkot Bima, termasuk pelatihan guru untuk sekolah berkebutuhan khusus, pengadaan fasilitas pendidikan khusus yang memadai, serta mempertimbangkan arah kelanjutan siswa berkebutuhan khusus, setelah mereka menyelesaikan studinya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Satuan pendidikan perhatikan siswa dengan kondisi khusus

Sebelumnya Direktur PMPK Kemendikbud, telah melakukan kunjungan, di beberapa sekolah berkebutuhan khusus di Kota Bima. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung fasilitas, dan penerapan program pendidikan berkebutuhan khusus yang sudah berjalan di Kota Bima.

Kunjungan ini diharapkan mampu mempererat sinergi antara pemerintah pusat, dan daerah dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik, inklusif, dan berdaya saing untuk seluruh masyarakat di Kota Bima.

Baca juga: Kemendikbud sosialisasikan modul pendidikan inklusif bagi pendidik

Baca juga: Pemerintah Bima komitmen alokasikan 23 persen APBD untuk pendidikan


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024